Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan investor ritel yang signifikan pada semester I/22021, sehingga ritel pun menjadi kekuatan baru di pasar modal Indonesia.
Direktur Retail and Treasury Mandiri Sekuritas Theodora Manik menyebutkan sepanjang semester pertama tahun ini, jumlah nasabah ritel perusahaan tumbuh sebesar 73 persen, di mana 91 persennya merupakan nasabah milenial dan Gen Z.
Di sisi transaksi online, Mandiri Sekuritas mengalami peningkatan sebesar 235 persen, dengan peningkatan transaksi harian 220 persen. Melalui pertumbuhan tersebut dana rekening nasabah di pasar modal biasa disebut RDN juga tumbuh 75 persen.
Theodara pun menyampaikan bahwa total aset di ritel yang tergabung dari saham dan cash nasabah di Mandiri Sekuritas mengalami pertumbuhan 71 persen.
“Ini memang fenomena yang baik, bahwa ritel menjadi kekuatan pertumbuhan baru di pasar modal,” ungkap Theodora pada siaran pers yang dikutip Minggu (25/7/2021).
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa terkait dengan pertumbuhan bisnis ritel pada semester II/2021, perusahaan akan terus mengembangkan platform digitalnya yaitu Mandiri Online Securities Services (MOST).
MOST merupakan layanan investasi pasar modal secara digital dengan memberikan pengalaman one-stop capital market services untuk nasabahnya. Melalui layanan digital itu, Mandiri Sekuritas menyediakan kelas pelatihan pasar modal gratis secara berkala kepada nasabahnya.
“[Pelatihan] bertujuan melakukan edukasi atau literasi ini akan dilakukan secara terus menerus supaya tidak ada mindset bahwa kita Mandiri Sekuritas hanya mencari keuntungan tetapi kita juga mengedukasi nasabah kita benar-benar bahwa pilihan investasi itu adalah investasi yang terbaik menurut nasabah,” ujar Theodora.
Selain itu dia menyampaikan platform tersebut juga menyediakan hasil riset pasar harian untuk membantu nasabah melakukan investasi, ditambah dengan adanya forum yang merupakan fitur diskusi nasabah dengan ahli di pasar modal.
Pertumbuhan yang signifikan pada semester I/2021 diakui Theodora di luar ekspektasi perusahaan. Animo ritel yang menjadi kekuatan baru ini membuat dirinya cukup yakin dengan prospek pertumbuhan bisnis ritel pada semester akhir 2021 ini.
Apalagi dengan pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung hingga saat ini, Theodora menyebutkan bahwa mobilitas masyarakat yang masih terbatas sehingga alih-alih menggunakan dana untuk kebutuhan berlibur atau lainnya, nasabah dan calon nasabah bisa memilih untuk melakukan investasi.
Menghadapi prospek pertumbuhan investor ritel tersebut, Mandiri Sekuritas pun menghadapi tantangan perkembangan teknologi karena kurangnya mobilitas tadi membuat nasabah mengandalkan transaksi melalui aplikasi yang mudah dan aman.
“Tantangan untuk selalu men-develop teknologi, selalu men-develop sistem jangan sampai ada pengalaman yang tidak baik. Jadi, kami selalu ingin menjaga mindset dari nasabah dan calon nasabah kita bahwa yang disediakan oleh Mandiri Sekuritas itu adalah inovasi-inovasi di bidang teknologi,” ujarnya.