Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan investor ritel pada pasar modal Indonesia merupakan dampak dari kemajuan teknologi serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap investasi.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pertumbuhan investor ritel di Indonesia cukup pesat selama 2 tahun terakhir.
Menurut Reza, pertumbuhan positif ini disebabkan oleh semakin terbukanya akses masyarakat ke pasar modal seiring dengan perkembangan teknologi.
“Keinginan masyarakat untuk berinvestasi, khususnya ke saham juga jadi semakin besar,” katanya saat dihubungi, Minggu (25/7/2021).
Perkembangan teknologi tersebut, kata Reza, juga kian meningkatkan literasi finansial masyarakat tentang pentingnya berinvestasi. Hal tersebut juga ditambah dengan semakin mudahnya investasi pada pasar saham yang dapat dilakukan melalui aplikasi.
Reza mengatakan, potensi pertumbuhan investor ritel ke depannya akan positif seiring dengan inovasi-inovasi yang dilakukan otoritas bursa dan pelaku pasar lain untuk semakin memperlebar akses investasi.
Baca Juga
“Selain itu, saat ini mulai banyak komunitas-komunitas yang membahas saham sehingga dapat menarik perhatian masyarakat ke level yang lebih dalam,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan euforia investor di pasar modal sejak seiring dengan efek pandemi yang terjadi sejak tahun lalu masih terus berlanjut di tahun ini.
Menurutnya, pandemi yang belum usai sehingga pembatasan-pembatasan kegiatan kembali terjadi membuat masyarakat mengalihkan dana konsumsinya ke investasi melalui instrumen pasar modal, termasuk saham.
“Retail investornya lebih active sepanjang bulan Juni kemarin. Mungkin karena mereka melihat valuasi market sudah atraktif,” katanya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan, per akhir Juni 2021 jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 5,60 juta investor dengan 44,82 persen atau 2,51 juta di antaranya adalah investor C-Best atau pasar saham.