Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor kesehatan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) memiliki jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia, dengan jumlah kapasitas tempat tidur dan pasien terbanyak.
Managing Director, Finance and Strategic Development Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja menyampaikan RS Hermina menambah kapasitas tempat tidur khusus Covid-19 yang sejak Juni 2021 disiapkan 1.500 tempat tidur ditambah 800 tempat tidur menjadi 2.300 tempat tidur.
Secara total, Hermina mengoperasikan 41 rumah sakit dengan 5.277 tempat tidur per 31 Maret 2021. Total Ebitda perseroan lebih dari Rp1,4 triliun.
"Kami juga masih dalam skenario melakukan penambahan lebih lanjut mengingat kebutuhan masyarakat meningkat terus, karena bagi kami ini adalah kebutuhan kemanusiaan," paparnya, Jumat (23/7/2021).
Aristo menyebutkan saat ini HEAL menjadi jejaring terbesar rumah sakit di Indonesia, dengan kapasitas tempat tidur dan jumlah pasien terbanyak. Proses bisnis Hermina pun tetap berjalan baik di tengah pandemi.
"Kami memiliki jejaring RS terbesar, tempat tidur terbesar, pasien terbesar, Ebitda lebih dari Rp1,4 triliun juga terbesar," imbuhnya.
Baca Juga
Terkait kinerja saham sektor kesehatan yang cenderung meningkat, Aristo berpendapat, pelaku pasar melihat bahwa bisnis flow industri kesehatan berjalan dengan baik. Hal itu berdampak terhadap saham emiten sektor kesehatan, termasuk HEAL.
Pada penutupan perdagangan Jumat (23/7/2021), saham HEAL koreksi 2,08 persen atau 125 poin menjadi Rp5.875. Kapitalisasi pasarnya Rp17,5 triliun dengan valuasi PER 15,44 kali. Sepanjang 2021, saham HEAL naik 66,43 persen.
"Kami optimis terhadap perkembangan perusahaan. Saham HEAL memberikan prospek investasi yang baik karena EV/Ebitda rendah dibandingkan peer grup lainnya," jelasnya.
Aristo menjelaskan peningkatan harga saham HEAL tidak berimbas terhadap rencana kinerja perseroan, seperti aksi korporasi untuk pendanaan. HEAL juga tidak mempertimbangkan rights issue, karena pendanaan bank dan obligasi terbuka luas.
Per Maret 2021, HEAL membukukan pendapatan Rp1,58 triliun, melesat 61,08 persen year on year (yoy) dari Rp983,89 miliar pada kuartal I/2020.
Medikalola Hermina juga membukukan lonjakan laba 294,27 persen yoy menjadi Rp283,25 miliar dari sebelumnya Rp71,84 miliar.