Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jaringan layar perak, PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) akan menggenjot pendapatan perseroan dari tiga lini bisnis utamanya pada 2021 agar dapat meningkatkan kinerja perseroan.
Direktur Operasional Ferdiana Yulia Sunardi menjelaskan perseroan mengelola tiga lini bisnis utama yakni bioskop, food and beverage, dan event and advertisement.
"Bisnis bioskop dipengaruhi suplai utama film, awal 2021 sudah cukup membaik dibandingkan dengan akhir 2020, meneruskan rencana penayangan rilis di tahun sebelumnya. Tiga film box office sudah tayang di Indonesia dan menggunakan protokol kesehatan ketat," katanya dalam paparan publik, Kamis (22/7/2021).
Sejumlah film box office yang masih dalam pipeline BLTZ diantaranya Venom: Let There Be Carnage, The Matrix 4, The Eternals, dan Top Gun: Maverick.
Selain itu, dari lini bisnis makanan dan minuman akan menjadi prioritas perseroan di tengah sepinya penonton bioskop akibat PPKM mikro maupun Darurat.
"Penjualan produk offline dan online, menyesuaikan produk FnB dengan tren, melakukan promosi hingga gratis peralatan kesehatan dan berkolaborasi dengan partner," katanya.
Baca Juga
Di sisi lain perseroan juga memaksimalkan nilai tambah bioskop dengan program Bioskop Sultan dan menjadi event management terutama untuk pelanggan korporasi. Kebutuhan seperti conference e-meeting, wedding proposal, exhibition, product launching, hingga game console player.
Sales and Marketing Division Head CGV Manael Sudarman menuturkan kinerja perseroan dari Januari hingga Mei 2021 sudah lebih baik dibandingkan dengan periode 2020.
“Tahun 2021, aktivitas akan dan sudah dijalankan terkait ketersediaan konten, ada beberapa konten besar siap tayang di 2021. Selain itu, kami kerja sama beberapa dengan memberikan tayangan alternatif di Indonesia seperti stand up comedy, Korea-Web/TV Series, Gameshow, dan konser," katanya.
Melalui jaringan layar perak CGV, perseroan juga mengembangkan tiket digital untuk kenyamanan dan keamanan di masa new normal.
"Kami kembangkan juga touchles service dikedepankan, pengembangan salah satunya e ticket, pelanggan sudah transaksi online, tunjukan tiket digital pakai aplikasi CGV, proses singkat dan aman nyaman touchless," urainya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, pendapatan BLTZ mengalami penurunan pendapatan menjadi Rp27,33 miliar dari pendapatan kuartal sama tahun lalu Rp232,17 miliar.
Perseroan juga berhasil menurunkan beban pokok pendapatan menjadi Rp55,97 miliar dari beban pada kuartal sama tahun lalu Rp163,46 miliar.
Bottomline pun mengalami peningkatan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi rugi Rp83,33 miliar dari posisi rugi Rp54,3 miliar pada tahun lalu.