Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Resmi Diperpanjang, Begini Proyeksi IHSG dan Rupiah

Perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021 lebih singkat dibandingkan isu yang beredar di pasar hingga akhir Juli 2021, sehingga memberikan dampak positif.
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020).  Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021 diperkirakan berdampak positif bagi pasar, karena perpanjangan sebelumnya diprediksi hingga akhir Juli 2021.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sebelumnya pelaku pasar memprediksi perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021. Namun, Presiden Jokowi mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat sampai 25 Juli 2021, atau lebih singkat dari perkiraan awal.

"Isu yang beredar [perpanjangan PPKM Darurat] 2 minggu tapi kenyataannya pemerintah hanya menambah sampai 25 Juli 2021. Ini akan berdampak positif ke rupiah," paparnya, Selasa (20/7/2021).

Ibrahim menyampaikan dengan keputusan pemerintah tersebut diharapkan kasus Covid-19 akan lebih terkelola dan penurunan kasus akan lebih signifikan.

Dia memperkirakan rupiah berpotensi bergerak fluktuatif dan melemah lagi pada perdagangan Rabu (21/7/2021) pada rentang Rp14.500-Rp14.540 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg pada Senin (19/7/2021), rupiah terdepresiasi 0,14 persen menjadi Rp14.157. Adapun, pelemahan rupiah lebih terbatas dibandingkan mata uang lainnya di Benua Kuning.

Won Korea terpantau anjlok paling dalam sebesar 0,70 persen, Ringgit Malaysia turun 0,39 persen, dan rupee India turun 0,36 persen.

Sementara itu, indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia mengalami kenaikan 0,26 persen menjadi 92.930.

Posisi dolar AS terus menanjak kian mendekati leel tertinggi dalam beberapa bulan karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan peningkatan jumlah kasus Covid-19.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG terlihat belum mampu keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.

Capital inflow belum terlihat akan bertumbuh signifikan ditambah dengan kondisi masih melambatnya perputaran roda perekonomian. Namun, momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor baik jangka pendek, menengah maupun panjang.

"Dengan pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," paparnya dalam publikasi riset.

William memprediksi pada Rabu (21/7/2021), IHSG berpotensi berada dalam tekanan di rentang 5.913 - 6.123. Sejumlah saham pilihannya adalah TLKM, AKRA, INDF, AALI, ITMG, WIKA, dan ROTI.

Mengutip Bloomberg pada Senin (19/7/2021), indeks komposit melemah 0,91 persen atau 55,12 pon menjadi 6.017. Di sepanjang hari perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.015 - 6.063.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan pelemahan IHSG pada awal pekan ini seriring dengan koreksi bursa saham global yang dibayangi kekhawatiran inflasi Amerika Serikat.

“Secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan,” tulis Dennies dalam riset harian, dikutip Selasa (20/7/2021).

Adapun, sentimen dalam negeri yang masih menjadi pengganjal gerak IHSG ialah kasus Covid-19 yang tercatat turun, tetapi angka kematian semakin tinggi sehingga masih cukup mengkhawatirkan.

Malam ini, Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021.

Setelah itu, jelas Kepala Negara, pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap mulai pada 26 Juli 2021 dengan syarat terjadi tren penurunan kasus virus Corona atau Covid-19.

"Jika tren kasus mengalami penurunan maka tanggal 26 Juli pemerintah akan melakuan pembukaan secara bertahap," jelasnya dalam konferensi pers.

Seperti diketahui, PPKM Darurat perdana mulai diberlakukan sejak Sabtu (3/7/2021) dan berakhir pada hari ini. Kebijakan ini berlaku di Pulau Jawa dan Bali dan lebih tepatnya di lebih dari 100 kota/kabupaten dengan penilaian atau asesmen tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper