Bisnis.com, JAKARTA — Ambisi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk memboyong keluarga BUMN ke lantai bursa semakin tinggi. Sebanyak 10—15 perusahaan pelat merah bersiap untuk IPO dalam beberapa tahun ke depan.
Erick mengatakan aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dilakukan untuk membuka potensi nilai perusahaan-perusahaan pelat merah yang dia nilai belum maksimal.
“Kami akan unlock values semua perusahaan BUMN,” ujar Erick dalam sesi diskusi virtual Investor Daily Summit, Kamis (15/7/2021)
Lebih lanjut dia memaparkan saat ini Kementerian BUMN telah mempersiapkan 10 hingga 15 BUMN dan/atau anak perusahaan BUMN untuk melakukan IPO dalam beberapa tahun ke mendatang.
Salah satu BUMN yang akan didorong masuk ke lantai bursa adalah Grup Pertamina. Lewat IPO anak-anak perusahaan perusahaan energi pelat merah tersebut, Erick berambisi menjadikan Pertamina sebagai perusahaan bervaluasi US$100 miliar.
Anak perusahaan yang dimaksud Erick antara lain Pertamina Hulu, Pertamina Hilir, Pertamina Geothermal Energy, dan Pertamina Integrated Marine Logistics.
Baca Juga
“Insyaallah mereka akan go public di beberapa tahun ke depan dan tahun ini juga ada yang go public," imbuhnya.
Selain Pertamina, keluarga BUMN telekomunikasi yakni Grup Telkom juga menjadi andalan Erick untuk menembus pasar modal yakni melalui IPO Mitratel dan Telkom Data Center. Dia bahkan menargetkan aksi korporasi ini dapat mengerek valuasi Telkom hingga Rp400 triliun.
“Valuasi Telkom yang hari ini Rp 310 triliun, saya targetkan valuasinya harus naik. Kalau dulu kejayaan Telkom Rp400 triliun, sekarang harus lebih besar dari Rp400 triliun,” ujar Erick.
Ini termasuk perusahaan patungan Telkom dengan sejumlah BUMN lain yakni LInkAja, yang juga akan ikut menadah dana segar dari pasar modal. Erick juga menilai positif kehadiran Grab dan Gojek sebagai investor LinkAja.
Selain Grup Pertamina dan Grup Telkom, Erick juga berniat memboyong holding rumah sakit atau Indonesia Healthcare Corporation (IHC) ke lantai Bursa, seiring dengan valuasi bisnis kesehatan yang tengah menanjak di tengah pandemi.
Begitu pula dengan BUMN bidang pupuk yaitu Pupuk Kaltim untuk meningkatkan kompetensinya di pasar.