Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terpantau menguat setelah terkoreksi selama tiga hari terakhir seiring dengan sikap pasar yang menilai outlook permintaan di tengah lonjakan kasus penyebaran virus corona.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (13/7/2021), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat terpantau naik hingga 0,2 persen pada US$74,25 per barel. Sementara itu, minyak jenis Brent kontrak September 2021 terpantau menguat 0,2 persen pada posisi US$75,30 per barel.
Varian delta virus corona yang terus menyebar ke seluruh dunia berimbas pada kenaikan kasus positif dan pemberlakuan lockdown di beberapa negara.
Ketidakpastian ini juga ditambah dengan pertemuan OPEC+ pekan lalu yang tidak membuahkan hasil terkait penambahan pasokan minyak untuk Agustus 2021.
Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., Howie Lee mengatakan penyebaran virus ini telah berdampak pada pasar minyak dunia beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, pada awal tahun 2021, kenaikan kasus positif virus corona di Eropa menyebar ke India dan kemudian wilayah Asia Tenggara.
“Dalam jangka pendek, guncangan pada pasar akan terasa. Tetapi, secara fundamental, kondisi di pasar minyak tidak berubah,” katanya dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga
Adapun, harga minyak dunia telah menguat lebih dari 50 persen seiring dengan proses distribusi vaksin di negara-negara seperti AS mempercepat pemulihan ekonomi dari pandemi. International Energy Agency (IEA) akan memberikan info terbaru terkait pasar minyak dunia pada Selasa waktu setempat.
Sementara itu, peluang penambahan produksi OPEC+ pada bulan Agustus semakin sempit. Dua negara anggota OPEC+ yang bersitegang pada pertemuan pekan lalu, Arab Saudi dan Uni emirat Arab mulai mengunci volume pengiriman minyak untuk bulan depan.
Perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia, tengah dihantam oleh gelombang penyebaran virus corona yang dahsyat. Hal tersebut membuat pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat di Jawa dan Bali.
Negara tetangga Indonesia, Malaysia masih memberlakukan lokcdown nasional. Sementara, Thailand kembali memperketat pembatasan pergerakan.