Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengantongi kontrak baru senilai Rp6,7 triliun hingga semester I/2021 lalu.
Jumlah ini naik sebesar 45 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada semester pertama di tahun 2020 sebesar Rp4,0 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru bulan lalu adalah bisnis konstruksi sebesar 88,83 persen, properti 9,03 persen, energi sebesar 1,71 persen dan sisanya dari lini bisnis lain-lain.
“edangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung 20,98 persen, jalan dan jembatan 44,41 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek energi 32,44 persen dan 2,17 persen pada tipe pekerjaan properti.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru ADHI berasal dari pemerintah 32,94 persen, BUMN 2,05 persen, dan swasta/lainnya 65,01 persen.
Untuk rencana perolehan semester kedua, ADHI saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, proyek infrastruktur, proyek gedung, serta proyek lainnya.
Baca Juga
“Dengan proses tender tersebut, tahun ini kami masih optimis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20 persen – 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Farid dikutip dari keterangan resminya, Jumat (9/7/2021).
Selanjutnya hingga 2 Juli 2021, Adhi Karya melaporkan progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 85,75 persen.
Sesuai penugasan ADHI lewat Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) wilayah Jabodebek Tahap I sejak September 2015.
Selanjutnya, Adhi Karya juga melaporkan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh sudah mencapai 72,8 persen hingga 30 Juni 2021.