Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka bervariasi dengan kecenderungan pada zona merah setelah libur hari Kemerdekaan Negeri Paman Sam tersebut.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (6/7/2021), indeks Dow Jones Industrial Average dibuka melemah 0,22 persen ke posisi 34.709,88, indeks S&P 500 pada teritori negatif dengan pelemahan 0,01 persen ke 4.351,84, sedangkan indeks Nasdaq-100 mampu menguat 0,28 persen ke 14.768,56.
Saham-saham perusahaan minyak memimpin penurunan setelah harga minyak mentah mundur dari level tertinggi enam tahun. Sementara itu, saham perusahaan ride-hailing Didi Global Inc. jatuh setelah regulator China memerintahkan penghapusan platformnya dari toko aplikasi, beberapa hari setelah listing di AS.
Di bursa Eropa, keuntungan pada saham-saham perusahaan perjalanan mengimbangi penurunan saham produsen mobil.
Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) memangkas kenaikan yang tercatat setelah keputusan Arab Saudi untuk menaikkan harga minyak menyusul pertengkaran dengan Uni Emirat Arab yang mengakhiri pembicaraan pasokan OPEC+.
Investor menilai risiko konflik meningkat menjadi perang harga yang dapat menghambat pemulihan ekonomi global dan menambah tekanan inflasi. Hal tersebut pada gilirannya dapat memperkuat kasus Federal Reserve untuk pengetatan kebijakan.
“Risiko minyak pada level US$100 per barel sangat berkorelasi dengan inflasi jangka pendek sehingga akan membuat pasar sangat tegang, dan kita tahu bahwa Federal Reserve mengawasi data ekonomi tetapi juga pasar,” kata Alan Higgins, kepala pejabat investasi di Coutts & Co.
Risalah hasil pertemuan terbaru The Fed yang akan dirilis pada Rabu (7/7/2021) waktu AS dapat memberikan konteks lebih lanjut tentang kubu hawkish bank sentral bulan lalu.