Bisnis.com, SURABAYA - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) optimistis target penjualan sebesar Rp1,4 triliun tahun ini masih bisa dikejar seiring masih adanya potensi pasar yang ingin memanfaatkan subsidi PPN dari pemerintah.
Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PWON Minarto Basuki mengatakan meskipun kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung bahkan terjadi peningkatan kasus hingga pemerintah terpaksa melakukan PPKM Darurat Jawa-Bali, tetapi perseroan masih mematok target awal tanpa melakukan revisi.
“Kami masih in-line dengan target baik pendapatan dari recurring income maupun dari development karena untuk development ini masih ada subsisi PPN dan bunga rendah sehingga kami rasa bisa mencapai target, makanya kami kejar waktu untuk proyek landend supaya pembeli bisa dapat subsidi PPNnya,” jelasnya dalam virtual Paparan Publik PWON, Senin (5/7/2021).
Dia mengatakan pada kuartal I/2021 ini saja pendapatan penjualan perseroan sudah mengalami peningkatan 17 persen (year on year/ yoy) yakni tercapat mencapai Rp427 miliar. Menurutnya, peningkatan kinerja di awal tahun ini merupakan dampak dari tingkat suku bunga yang rendah dan fasilitas insentif PPN.
“Dan nilai marketing sales tersebut ini sudah mencakup 30,5 persen dari target penjualan proyek untuk tahun ini sebesar Rp1,4 triliun,” katanya.
Minarto mengatakan pada tahun lalu saat awal terjadinya pandemi, PWON mencatatkan pendapatan bersih Rp3,9 triliun atau turun 44,8 persen dibandingkan 2019 yang mencapai Rp7,2 triliun.
Baca Juga
Adapun dari pendapatan bersih tersebut sebanyak 58 persen berasal dari recurring revenue atau sebesar Rp2,3 triliun yakni turun 37,7 persen (yoy) dan sebanyak 42 persen berasal dari development revenue atau sebesar Rp1,67 triliun atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp3,5 tiliun.
“Walaupun mengalami penurunan pendapatan karena dampak pandemi, rasio laba PWON pada tahun lalu masih tetap terjaga 30 persen, selain itu arus kas perseroan juga tetap kuat dan positif sehingga mampu mendukung kebutuhan belanja modal maupun ekspansi dengan pendanaan dari kas internal,” jelasnya.
Berdasarkan revenue per segmen, kontribusi terbesar didapatkan dari retail leasing dan kondominium masing masing 44 persen dan 28 persen, landed houses 12 persen, office leasing 7 persen, hotel dan apartemen servis 7 persen serta dan office sales 2 persen.
Direktur Business Development and Investor Relation PWON, Ivy Wong menambahkan meskipun saat ini dilakukan PPKM Darurat Jawa - Bali, tetapi perseroan meyakini kondisi tersebut tidak akan lama bahkan setelah Covid-19 membaik maka kinerja recurring income dari sektor mal ritel akan lebih cepat pulih.
“Mudah-mudahan PPKM tidak terlalu lalu, ya sementara ini target sampai 20 Juli, setelah itu mungkin Covid-19 membaik, saya rasa mal cepat bisa pulih seperti yang kita alami Desember lalu,” ujarnya.
Bahkan lanjutnya, pada tahun lalu perseroan telah mengucurkan belanja modal untuk membiayai proyek kosntruksi Kota Kasablanka fase kedua, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall fase 3 dan 4, East Coast Mansion serta pembelian tanah mencapai Rp874 miliar, dan untuk tahun menyiapkan belanja modal sekitar Rp900 miliar untuk konstruksi proyek di Bekasi, maupun Pakuwon Mall Surabaya.
“Selain itu akhir November lalu kami melakukan pembelian Hartono Mall Yogyakarta, marriot Hotel Yogyakarta dan Hartono Mall Solo sebagai upaya ekspansi bisnis ke Jawa Tengah,” imbuhnya.