Bisnis.com, JAKARTA - Saham di bursa Wall Street terkerek naik pada awal perdagangan hari ini, Jumat (2/7/2021). Sejumlah indeks saham utama di Bursa AS menguat di tengah spekulasi ekonomi akan pulih tanpa membuat Federal Reserve menarik stimulusnya.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 menguat 0,3 persen, indeks Nasdaq naik 0,5 persen, dan Dow Jones naik 0,11 persen.
Penguatan bursa Wall Street secara mingguan juga terjadi setelah data nonfarm payrolls menunjukkan kenaikan sebesar 850.000 pada Juni atau kenaikan tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Realisasi itu berada di atas estimasi ekonom.
Selanjutnya data pengangguran di AS tercatat sebesar 5,9 persen yang akan membuat Bank Sentral AS (The Fed) bisa tidak terburu-buru mengerek suku bunga.
“Laporan data ketenagakerjaan secara umum menguat, tapi tidak akan terlalu kuat untuk menailkan inflasi dan membuat khawatir bakal ada pengetatan,” kata Analis ThinkMarkets Fawaf Razaqzada seperti dikutip Bloomberg, Jumat (2/7/2021).
Dengan kondisi saat ini, lanjut Razaqzada, skenario goldilocks akan mendorong saham dan melemahkan dolar pada akhir pekan ini. Dari sisi korporasi, saham Didi Global Inc. melemah setelah China dilaporkan memulai peninjauan keamanan siber terhadap perseroan.
Baca Juga
Sedangkan Galactic Holdings Inc. menguat setelah pendirinya yaitu Richard Branson dikabarkan akan ikut serta dalam percobaan penerbangan bertenaga roket di SpaceShipFwo Unity.
Sementara itu, dari pasar saham dalam negeri IHSG hari ini ditutup naik 17,05 poin atau 0,28 persen menjadi 6.023,01, jelang pemberlakukan PPKM Darurat. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.014,87-6.043,43.
Sejumlah 244 saham naik, 245 saham turun, dan 156 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp10,56 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing atau net sell Rp257,7 miliar.