Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menghimpun dana Rp30 triliun dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pada Selasa (17/6/2025).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan melaporkan total penawaran yang masuk dalam lelang SUN mencapai Rp81,03 triliun. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan lelang sebelumnya Rp77,17 triliun pada 3 Juni 2025.
Lebih terperinci, penawaran masuk paling besar mengalir ke instrumen SUN seri FR0103 sebesar Rp32,07 triliun. SUN Seri FR0103 merupakan obligasi negara tenor menengah yang jatuh tempo pada 15 Juli 2035.
Selain FR0103, SUN seri FR0104 mencatat incoming bids Rp20,22 triliun, FR0106 Rp13,69 triliun, FR0107 Rp6,32 triliun, FR0105 Rp1,56 triliun, dan FR0102 Rp1,36 triliun.
Sementara itu, Surat Perbendaharaan Negara seri SPN03250915 mencatat total penawaran masuk investor sebesar Rp1 triliun dan SPN12260604 sebesar Rp4,84 triliun.
“Total nominal yang dimenangkan dari kedelapan seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp30 triliun,” tulisnya dalam keterangan pers, dikutip Selasa (17/6/2025).
Nilai yang dimenangkan itu lebih tinggi dari lelang SUNsebelumnya sebesar Rp28 triliun dan melampaui target indikatif sebesar Rp26 triliun.
Dalam riset Selasa (17/6/2025), analis fixed income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno memperkirakan penawaran masuk investor dalam lelang SUN hari ini mencapai Rp30 triliun—Rp50 triliun.
Dia memperkirakan SUN tenor menengah akan mendulang minat yang tinggi dari investor. SUN seri FR0104 (2030) diperkirakan membayar kupon sekitar 6,3%—6,4% dan FR0103 (2035) sebesar 6,72%—6,85%.
Sementara itu, proyeksi kupon SUN seri panjang seperti FR0102 yang jatuh tempo pada 2054 dan FR0105 yang jatuh tempo pada 2064 diestimasi 7,05%–7,20% unguk menarik penawaran investor.
“Apalagi dalam lelang sebelumnya penawaran investor cukup tinggi sebesar Rp77 triliun dan Rp108 triliun didorong oleh penurunan suku bunga BI,” tulisnya dalam riset.