Bisnis.com, JAKARTA - Kasus harian Covid-19 yang terus mencetak rekor baru membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan Senin (28/6/2021).
IHSG berhasil ditutup menguat 0,17 persen pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (25/6/2021) dan parkir di level 6,022.39. Sebanyak 225 saham menghijau, 266 memerah, dan 156 sisanya menguning.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengkhawatirkan pecah rekor kasus harian Covid-19 akan mengganggu kinerja IHSG yang sebelumnya mulai menguat tipis.
IHSG selama pekan lalu menguat tipis sebesar 0,25 persen disertai net buy investor asing sebesar Rp1,32 tiliun, jika hanya merujuk penguatan cukup tajam Indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,69 persen disertai kenaikan harga beberapa komoditas, maka ada peluang IHSG menguat dalam perdagangan di awal minggu ini.
"Akan tetapi kondisi saat ini jauh lebih mencekam ketimbang tahun 2020 di saat Covid-19 menyerang Indonesia karena jumlah korban terserang Covid-19 per hari terus meningkat mencapai 21,300 orang," jelasnya dalam riset harian, Senin (28/6/2021).
Bahkan, terangnya, ada perkiraan akibat serangan terbaru varian Delta dan Delta Plus diperkirakan korban terjangkit bisa mencapai 50.000 orang per hari.
"Jika itu terjadi tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi atas IHSG, ekonomi dan fasilitas kesehatan di Indonesia. Akankah IHSG bertahan atau sebaliknya terjun bebas," katanya.
Kendati demikian, dia memperkirakan IHSG masih akan terkonsolidasi dengan rentang 5.974-6.065.
Kemudian, Edwin merekomendasikan sejumlah saham untuk diperhatikan diantaranya AGII, BRIS, INCO, ADRO, HEAL, AALI, KAEF, INAF, ITMG, dan PWON.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
