Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Harga Saham yang Murah, Indeks IDX SMC Composite Lebih Kuat dari IHSG

Penguatan indeks IDX SMC Composite yang outperform dari IHSG sejak awal tahun ini disebabkan oleh perubahan cara investasi investor yang ingin mengoptimalkan imbal hasil.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja indeks yang menaungi saham-saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah terpantau unggul dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Kamis (24/6/2021), indeks IDX SMC Composite menguat 8,56 persen secara year-to-date (ytd). Sementara itu, IHSG hanya naik 0,55 persen ytd.

Performa indeks saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah terlikuid atau indeks IDX SMC Liquid juga terpantau melemah lebih terbatas sebesar -6,53 persen, ketimbang saham bluechip di dalam indeks LQ45 yang sebesar -8,58 persen.

Beberapa saham dari kelompok small-medium caps (SMC) yang menguat signifikan sejak awal tahun ini a.l. saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang menanjak 13.947 persen menjadi Rp59.000. Selanjutnya saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) yang menjulang 653,52 persen menjadi Rp5.350.

Selanjutnya beberapa top gainers di indeks IDX SMC Composite berasal dari  saham perbankan seperti PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI).

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan penguatan indeks IDX SMC Composite yang outperform dari IHSG sejak awal tahun ini disebabkan oleh perubahan cara investasi investor yang ingin mengoptimalkan imbal hasil.

“Saham-saham berkapitalisasi kecil cenderung menjadi pilihan pelaku pasar seiring harga yang umumnya cenderung lebih rendah dari saham-saham big caps,” kata Reza kepada Bisnis, Kamis (24/6/2021).

Adapun, saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah juga dipandang menarik saat gerak IHSG masih tak menentu terbawa sentimen negatif lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri. Di sisi lain, investor secara global juga kian khawatir Bank Sentral AS akan melakukan pengetatan dalam waktu dekat.

Reza menunjukkan pula saham-saham berkapitalisasi kecil juga biasanya digerakkan oleh momentum yang ada, seperti rencana pengembangan bank digital telah menjadi tenaga bagi kenaikan saham-saham bank seperti BINA, BBHI, dan BMAS.

Reza merekomendasikan saham-saham peritel dan media dari kalangan saham small-mid caps yang masih layak dicermati a.l. AMRT, AGII, ACES, AKRA, ERAA, dan BMTR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper