Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Archi Indonesia Tak Akan Kantongi Sepenuhnya Dana Hasil IPO, Ini Alasannya

Calon emiten dari Grup Rajawali ini mengumumkan saham yang akan ditawarkan dalam IPO sebanyak 3,72 miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten tambang logam mulia PT Archi Indonesia Tbk. tidak akan mengantongi sepenuhnya dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan hari ini, Senin (21/6/2021), calon emiten dari Grup Rajawali ini mengumumkan saham yang akan ditawarkan dalam IPO sebanyak 3,72 miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.

Jumlah tersebut lebih rendah dari pengumuman sebelumnya yang mana Archi Indonesia berencana melepas sebanyak-banyaknya 4,97 miliar saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Harga pelaksanaan ditetapkan Rp750, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp2,79 triliun.

Perseroan mengatakan sebagian saham yang dilepas dalam IPO ini merupakan saham milik PT Rajawali Corpora dan sebagian dana yang lain digunakan untuk membayar utang.

Dalam rencana sebelumnya, saham yang sedianya dilepas dalam IPO terdiri dari dua jenis yakni 1,24 miliar merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Sedangkan sisanya, 3,72 miliar lembar lainnya merupakan divestasi Rajawali Corpora. 

Wakil Direktur Utama Archi Rudy Ruhendra mengatakan bahwa mengatakan belanja modal perseroan untuk ekspansi bisnis dan operasional akan dibiayai dari kas internal perusahaan. “Archi memiliki prospek potensiDengan mencatatkan saham Perseroan di BEI, Archi berkeinginan untuk mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis perseroan serta lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan memanfaatkan pengawasan secara langsung dari OJK dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum,” tutur Rudy dalam siaran pers, Senin (21/6/2021).

Terkait rencana perseroan, Archi berencana mengeksplorasi cadangan emas baru dan meningkatkan kapasitas pabrik perseroan dalam lima tahun ke depan.

Rudy mengatakan tambang emas Toka Tindung yang dikelola anak usaha perseroan di Sulawesi Utara masih memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan. Hingga akhir tahun lalu, perseroan baru mengeksplorasi 10 persen dari total luas daerah tambang. “Archi berencana mendorong kegiatan eksplorasi tambang dengan menargetkan area proyek Near-mine, Western Corridor dan Greenfields.

Dia menjelaskan berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International, dan selanjutnya telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group, eksplorasi pada serangkaian proyek tersebut bakal dapat menambah cadangan bijih emas baru sebanyak antara 5,3 – 13,0 juta ons.

Adapun, tambang emas Toka Tindung dikelola Archi melalui entitas anak yaitu PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya. Tercatat volume produksi di tambang tersebut stabil sejak memulai produksi emas pertama kali pada tahun 2011.

Tambang emas Toka Tindung telah memproduksi lebih 6,2 ton emas per tahun sejak 2016. Rekor produksi tertinggi di tambang ini sempat mencapai 8,4 ton emas.

Per Desember 2020, tambang emas Toka Tindung Archi memiliki cadangan bijih emas (bersertifikasi JORC) sebanyak sekitar 121 ton.

Namun, perusahaan disebut baru melakukan eksplorasi dan penambangan sekitar 10 persen dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan 40.000 hektar.

Selain eksplorasi, Archi berencana meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir tahun 2025 dari akhir 2020 sebesar 3,6 juta ton per tahun.

“Peningkatan kapasitas yang direncanakan ini akan memungkinkan Archi mencapai produksi sebanyak lebih dari setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun,” ujar Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper