Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT PP Properti Tbk. (PPRO) mengejar target pendapatan prapenjualan atau marketing sales terutama dari dua jenis proyek, yakni apartemen pelajar dan rumah tapak.
Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara mengatakan hingga akhir kuartal III/2021, emiten dengan kode saham PPRO ini akan mengejar marketing sales senilai Rp509 miliar atau sekitar 50 persen dari target pemasaran tahun ini.
Gede menjelaskan untuk meraih target tersebut, PPRO akan fokus memasarkan segmen student apartment dan penjualan rumah tapak sebesar 60 persen, penjualan lahan 35 persen dan sisanya pendapatan berulang sebesar 5 persen.
“Dan sudah termasuk adanya proyek baru,” paparnya kepada Bisnis, Senin (21/6/2021).
PPRO membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp202,48 miliar hingga akhir Mei 2021. Realisasi tersebut setara dengan 14,46 persen dari target marketing sales yang dibidik tahun ini Rp1,4 triliun.
“Pencapaian prapenjualan perseroan hingga akhir bulan lalu belum sejalan dengan target karena dampak dari pandemi Covid-19 yang terus meningkat dan berimbas pada penjualan properti,” kata Gede.
Baca Juga
Kendati demikian, dukungan insentif pemerintah diharapkan membantu pemulihan sektor properti tahun ini.
Pada kuartal I/2021, pemerintah memberikan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah sebesar 100 persen dari PPN terutang atas penyerahan rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar.
Lebih lanjut, Gede menunjukkan penjualan properti PPRO pada periode lima bulan pertama tahun ini didominasi oleh rumah tapak dengan harga jual di bawah Rp5 miliar.