Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BATA Tutup 50 Gerai Akibat Pandemi, Tahun Ini Genjot Penjualan Online

Sepanjang tahun lalu BATA menutup setidaknya 50 gerai karena gerai tersebut sudah tidak menguntungkan bagi perseroan.
(Kiri ke kanan) Piyush Gupta, Direktur; Sanusi Kamad, Accounting Manager; Susan Amin, Direktur; Inderpreet Singh, Direktur Utama; Yosie Kuranji, Direktur; Hatta Tutuko, Direktur/media relations BATA
(Kiri ke kanan) Piyush Gupta, Direktur; Sanusi Kamad, Accounting Manager; Susan Amin, Direktur; Inderpreet Singh, Direktur Utama; Yosie Kuranji, Direktur; Hatta Tutuko, Direktur/media relations BATA

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peritel PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) fokus memacu penjualan secara daring ketimbang membuka gerai baru di tengah pandemi yang masih berlangsung.

Direktur Sepatu Bata Sanusi Kamad mengungkapkan penyebab utama penurunan penjualan perseroan sepanjang 2020 adalah pandemi Covid-19. Pada tahun ini, perseroan akan fokus pada bisnis digital yang juga telah menjadi strategi selama pandemi.

Beberapa platform digital yang telah disediakan BATA yaitu ChatShop, website, dan juga bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce.

“Kita fokus kepada digital bisnis ya, walaupun toko bermasalah dalam artian harus ditutup tapi tetap kita memfokuskan diri kita menambah penjualan kita di lini yang bersifat digital, tadi ada ChatShop,” ungkap Sanusi dalam acara paparan publik BATA secara virtual, dikutip pada Kamis (17/6/2021). 

Pada 2020, Sanusi mengungkapkan bahwa perseroan telah menutup setidaknya 50 gerai karena gerai tersebut sudah tidak menguntungkan atau profitable. Hingga Mei 2021 ini, Sanusi mengungkapkan BATA memiliki 460 toko.

BATA tercatat membukukan penurunan aset dari Rp863,15 miliar pada 2019 menjadi Rp775,32 miliar pada 2020. Ekuitas perseroan pun juga mengalami hal serupa dari Rp653,25 miliar pada 2019 kemudian turun menjadi Rp477,94 miliar pada 2020. 

Seiring itu, perseroan membukukan penjualan senilai Rp459,58 miliar pada 2020. Angka tersebut menurun sebesar 50,65 persen jika dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya yang mencetak Rp931,27 miliar. 

Sebanyak 93,4 persen penjualan perseroan pada 2020 berasal dari bisnis ritel yaitu Rp428,76 miliar. Kemudian 5,1 persen berasal dari penjualan e-commerce sebesar Rp23,58 miliar. Jika dibandingkan tahun 2019 angka tersebut meningkat. Di mana sebelumnya hanya berkontribusi sebesar 1,3 persen atau Rp12,25 miliar pada penjualan perseroan pada 2019.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper