Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mulai hari ini, Selasa (15/6/2021), menyusul peningkatan harga yang signifikan.
“Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), pada perdagangan tanggal 15 Juni 2021,” papar BEI dalam keterangan tertulis.
Penghentian sementara perdagangan saham DCII tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.
Bursa mengatakan suspensi ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DCII.
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis BEI.
Berdasarkan data BEI, saham emiten penyedia layanan data center ini ditutup melesat 16,32 persen ke level Rp50.250 per saham pada akhir perdagangan Senin.
Baca Juga
Sepanjang pekan ini, saham DCII terlah menguat hingga 46,93 persen. Adapun sejak satu bulan terakhir, saham DCII telah melesat 329,49 persen.
Secara kinerja keuangan, perseroan mencetak kenaikan laba sepanjang kuartal I/2021 sebesar 54,59 persen secara year on year (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi DCII ini membukukan pendapatan Rp171,50 miliar sepanjang kuartal I/2021, naik 24,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp137,68 miliar.
Pos pendapatan utama DCII berasal dari bisnis colocation yang menyumbang pendapatan sebesar Rp161,74 miliar, sedangkan sisanya dari pendapatan lain-lain sebesar Rp9,76 miliar.
Dari pos beban, juga tercatat naik dari Rp62,55 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp76,09 miliar pada kuartal I/2021, atau meningkat 21,63 persen.
Meskipun demikian, secara keseluruhan laba bersih tahun berjalan DCII membukukan peningkatan signifikan 54,59 persen yakni dari Rp31,08 miliar pada tahun lalu menjadi Rp48,05 miliar.
Laba per saham pun naik dari Rp15 per saham menjadi Rp20 per saham, per kuartal I/2021.