Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,20 persen pada perdagangan Jumat (11/06/2021) ke level 6.095,49. Mayoritas saham bank terpantau berguguran, sementara saham emiten batu bara melesat.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan hari ini saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) anjlok 6,67 persen, saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) ambles 6,49 persen, saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) turun 6,48 persen, saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) anjlok 5,85 persen, saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) terkoreksi 4,86 persen.
Tak ketinggalan, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) anjlok 2,58 persen, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melemah 2,39 persen. Jajaran saham bank ini masuk top losers pada perdagangan hari ini.
Sementara saham bank berkapitalisasi pasar besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 2,27 persen, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 0,47 persen.
Adapun saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mampu menguat 1,21 persen, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga menguat 0,63 persen, sedangkan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bergerak stagnan.
Sementara itu, saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) naik 8,60 persen, yang membuatnya masuk jajaran top gainers perdagangan hari ini.
Lebih lanjut, saham batu bara manguasai jajaran top gainers pada perdagangan hari ini. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mampu melejit 8,68 persen, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) terbang 7,96 persen, dan saham PT Indika Energy Tbk (INDY) menguat 7,17 persen.
Selain itu, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melesat 5,67 persen, saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik 5,67 persen, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melaju 5 persen, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terapresiasi 4,09 persen.
Penguatan harga saham batu bara ini merupakan respon pasar terhadap harga batu bara yang melonjak lantaran permintaan dari China ke Eropa mengalami rebound setelah terpukul pandemi Covid-19.