Bisnis.com, JAKARTA - PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) bertekad terus melebarkan sayapnya ke berbagai bidang bisnis digital dan dunia kreatif melalui ekosistem baru yang dibangun perseroan.
Direktur Utama DMMX Budiasto Kusuma menuturkan, perseroan tengah fokus mengembangkan ekosistem baru dalam bisnisnya, dari yang semua hanya bergerak di bidang iklan digital dan pemasaran produk, bertambah dengan engagement platform.
“Kalau dulu DMMX 1.0, sekarang kita fokus memasuki era DMMX 2.0,” ujar Budiasto dalam sesi Paparan Publik Insidentil secara virtual, Kamis (10/6/2021).
Budiasto menjelaskan bisnis utama perseroan yakni iklan digital berbentuk cloud signal platform fokus pada 3 solusi layanan yakni manage service, infrasctucture as a service, dan advertising hub.
Adapun, sebagai pengembangan ekosistem, anak PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) tersebut melakukan inovasi dengan menambah teknologi targeted artificial intelligence (AI) dan retail gamification untuk layanan cloud signal platform.
Kemudian di segmen bisnis trade marketing and commerce platform, DMMX mengembangkan pemasaran produk yang tadinya hanya berupa produk digital ke produk fisik.
Baca Juga
Salah satunya, perseroan telah bekerja sama dengan PT SiCepat Ekspres Indonesia dalam membangun platform komersial untuk jaringan ritel Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) DMMX bersama jaringan logistik SiCepat.
Dalam kemitraan tersebut SiCepat Ekspres melalui platform commerce enabler milik SiCepat Group, akan memberikan dukungan penuh dalam pengadaan pasokan bahan mentah kepada UMKM yang tergabung dalam jaringan DMMX.
Beberapa waktu belakangan, perseroan juga gencar membangun lini bisnis baru yakni engagement platform.
Dalam bisnis ini DMMX menggaet dua perusahaan di bidang kreatif untuk membuat perusahaan patungan. Pertama, mendirikan PT Bumilangit Digital Mediatama dengan PT Bumilangit Entertainment Corpora yang terkenal dengan franschise Gundala Universe. Kemudian, perseroan juga sempat mendirikan PT DMMX RANS Digital dengan RANS Entertainmnet milik pesohor Raffi Ahmad.
Di lini bisnis paling muda ini, perseroan mengembangkan berbagai subbisnis mulai dari digital intellectual property licensing, micro influencer marketplace, consumer engagement chatbot, consumer gaming, eComic marketplace, hingga produksi film.
“Nanti dalam satu ekosistem bisa melingkupi semua, dari modern retail yang tadinya cuma pasang managed service ads, bisa dikembangkan pakai AI dan gamification, kita masukkan IP Bumilangit. Atau karakter dari komik kita. Intinya akan muter semua,” tutur Budiasto.