Bisnis.com, JAKARTA - Saham big caps PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) cenderung melesu karena jatuh tempo cum dividen pada 7 Juni 2021. Cum date adalah tanggal terakhir bagi pemegang saham untuk mendapatkan hak dividen.
Pada perdagangan Rabu (9/6/2021) sesi I, saham UNVR anjlok 3,65 persen atau 200 poin menjadi Rp5.275. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp201,34 triliun dengan valuasi PER 29,63 kali. Sepanjang 2021, saham UNVR turun 28,23 persen.
Rendy Wijaya, Equity Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS), menyampaikan saham UNVR cenderung turun karena cum date dividen jatuh pada 7 Juni 2021 kemarin.
"Momentum untuk mendapatkan dividen kan terakhir pada saat cum date, setelah cum date maka tidak ada lagi perdagangan saham dengan hak dividen, jadi ini tentu juga mempengaruhi pergerakkan harga saham di pasar," paparnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (9/6/2021).
Unilever akan membagikan dividen Rp100 per saham pada 24 Juni 2021. Dalam keterbukaan informasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ada ketentuan jadwal dalam pembagian dividen UNVR.
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 7 Juni 2021, sedangkan pasar tunai pada 9 Juni 2021. Tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 8 Juni 2021, sedangkan pasar tunai pada 10 Juni 2021.
Baca Juga
Secara total, UNVR membagikan dividen sebesar Rp7,13 triliun untuk tahun buku 2020. Hal tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan pada 27 Mei 2021.
UNVR memang terkenal royal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Berdasarkan data historis, emiten yang termasuk dalam indeks IDX High Dividen 20 selalu memberikan rasio pembayaran dividen hampir atau bahkan 100 persen dari laba bersih setiap tahunnya.
Rendy menambahkan, terkait dengan investasi UNVR di KEK Sei Mangkei tidak menjadi sentimen negatif. Karena memang meskipun nilai investasi cukup besar, posisi neraca UNVR masih cukup solid, sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi kinerja dan kesehatan keuangan.
Pada Selasa (8/6/2021), jaringan bisnis Unilever, PT Unilever Oleochemical Indonesia, menyebutkan akan menambah investasi baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Ekspansi ini berupa perluasan pabrik oleochemical dan produk turunannya. Pabrik turunan produk sawit ini diperkiraan membutuhkan investasi Rp2,5 triliun dan mampu menyerap 600 tenaga kerja langsung.
Secara keseluruhan, Rendy masih memandang positif terhadap prospek Unilever Indonesia. Panin Sekuritas pun memberikan rekomendasi beli terhadap saham UNVR dengan target harga Rp8.500.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.