Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten anyar PT Ladangbaja Murni Tbk. mengincar dana segar Rp25 miliar dari aksi initial public offering (IPO).
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, dana hasil IPO akan dipakai untuk untuk modal kerja dan belanja modal.
Pada pos modal kerja, calon emiten berkode LABA itu akan menggunakan dana untuk pembelian bahan baku 38 persen.
Adapun sekitar 62 persen digunakan oleh manajemen untuk kegiatan operasional seperti pelatihan, riset dan, gaji karyawan. Sementara itu, pada pos belanja modal LABA akan memakai 57 persen dana untuk pembelian mesin produksi dengan total biaya Rp6 miliar.
Lalu sekitar 43 persen akan digunakan untuk perluasan divisi baru serta pembelian mesin baru. Selain itu, manajemen berencana untuk merenovasi pabrik dan gudang di Cibitung mulai kuartal IV tahun ini.
Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang akan tercatat di BEI pada 10 Juni 2021 ini akan menggunakan kode saham LABA. Ladangbaja Murni bakal melepas 200 juta saham baru dalam aksi menjadi perusahaan terbuka ini.
Harga penawaran ditetapkan Rp150 per saham. Dengan demikian, produsen baja dan turunannya ini berpotensi mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya Rp25 miliar.
Masa penawaran umum berlangsung pada periode 2 Juni – 4 Juni 2021, tanggal penjatahan 8 Juni 2021, dan tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia 10 Juni 2021.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO LABA adalah PT Indo Capital Sekuritas dan penjamin emisi efek PT Panin Sekuritas Tbk. dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.