Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peritel PT Matahari Putra Prima Tbk. akan menggenjot bisnis online pada tahun 2021 ini, termasuk kerja sama yang telah dilakukan dengan Tokopedia.
Direktur Matahari Putra Prima Danny Konjongian mengungkapkan bahwa tahun ini emiten yang menggunakan kode saham MPPA tersebut menargetkan peningkatan pendapatan dari toko virtual sebesar 8 persen hingga 10 persen dari total pendapatan bersih perseroan.
Sebelumnya Danny mengungkapkan, pada tahun 2019 toko virtual yang terdiri dari aplikasi Hypermart Online, layanan belanja chat and shop melalui aplikasi WhatsApp dan layanan park and pick up, baru berkontribusi dikisaran 4 persen dari total penjualan.
“MPPA memperkirakan total penjualan online, jadi ini termasuk hypermart online, chat & shop, Tokopedia, beberapa partner online lainnya. Untuk 2021 ini, paling tidak akan meningkat 8-10 persen dari total pendapatan atau penjualan MPPA,” ungkap Danny saat dihubungi Bisnis, dikutip Jumat (4/6/2021).
Sebelumnya dalam rilis resmi Matahari Putra Prima pada Rabu (2/6/2021) mengumumkan telah memperluas kemitraannya dengan Tokopedia dengan total 95 toko virtual yang aktif beroperasi di platform Tokopedia secara nasional.
Kerja sama dengan perusahaan teknologi Tekopedia tersebut telah dimulai perseroan pada awal Desember 2020 dengan 23 gerai. Lalu pada April 2021 MPPA memperluas kemitraan menjadi 47 toko, bulan berikutnya Mei 2021 tumbuh menjadi 82 toko, serta bulan ini terus bertambah dengan total 95 toko virtual di Tokopedia.
Baca Juga
Emiten tersebut mengaku banyak menjual produk makanan dan rumah tangga ke platform Tokopedia dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif per bulan di tengah situasi Covid-19.
Saat dihubungi, Danny mengaku belum memiliki angka pasti pengembangan toko virtual dengan platform Tokopedia tersebut, tetapi dia berharap akan ada penambahan toko virtual.
Toko virtual lain melalui platform WhatsApp milik MPPA dengan layanan chat and shop telah berkembang hingga 128 toko. Danny pun berharap toko virtual melalui Tokopedia setidaknya akan bisa menyentuh angka yang sama dengan layanan chat and shop milik perseroan tersebut.
“Paling enggak kita akan coba dari Tokopedia dari 95 nantinya ya apakah kita mendekati atau sama dengan 128 toko chat and shop milik kita. Tentunya kita perlu persiapan dan analisa di area-area tertentu layanan Tokopedia. Terutama untuk delivery-nya ya,” jelas Danny.