Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manfaatkan Momentum New Normal, Laba Alkindo Naratama (ALDO) Tumbuh 79 Persen

Beriringan dengan lonjakan laba bersih, perseroan juga mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 9,42 persen menjadi Rp340,70 miliar pada kuartal I/2021.
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia PT Alkindo Naratama Tbk. membukukan lonjakan laba bersih 79,21 persen serta beriringan dengan kenaikan penjualan yang berasal dari tren kenaikan e-commerce

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham ALDO tersebut mencatatkan lonjakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 79,21 persen, dari Rp8,16 miliar di kuartal I/2020 menjadi Rp14,62 miliar pada kuartal I/2021. 

Beriringan dengan lonjakan laba bersih, perseroan juga mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 9,42 persen menjadi Rp340,70 miliar, sedangkan pada periode yang sama di kuartal I/2020 perseroan mengumpulkan Rp311,37 miliar. 

Direktur Alkindo Naratama Kuswara menyatakan pertumbuhan pendapatan ALDO turut mendongkrak capaian laba bersih perseroan yang saat ini didominasi oleh segmen paper sekitar 39 persen. 

“Dari sisi penjualan kuartal pertama tahun ini, untuk komposisi penjualan masih didominasi oleh segmen paper sekitar 39 persen, sementara paper converting sebesar 26 persen, sehingga total dari industri paper sebesar 65 persen, sementara untuk sisanya dikontribusikan dari segmen polymer dan chemical,” jelas Kuswara dalam keterangan resmi dikutip Kamis (3/6/2021). 

Presiden Direktur Alkindo Naratama H. Sutanto menjelaskan bahwa pertumbuhan penjualan salah satunya berasal dari tren kenaikan e-commerce dan sektor fast-moving consumer goods (FMCG). 

Perseroan menilai strategi untuk masuk ke pasar tas berbahan baku kertas atau paper bag serta kemasan sektor FMCG, food and beverages (F&B) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tumbuh signifikan di masa pandemi terbukti tepat. 

Selain itu momentum new normal atau kebiasaan baru membuat pemesanan melalui e-commerce meningkat pesat. Ditambah dengan kesadaran untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang salah satunya tercermin dari larangan pemakaian kantong plastik sekali pakai oleh beberapa pemerintah daerah.

Melalui hal tersebut Sutanto kemudian melihat peluang bagi perseroan yang bisa menyediakan bahan baku packaging atau bungkus untuk pengiriman e-commerce atau gaya hidup baru masyarakat saat ini yang mengurangi penggunaan plastik. 

“Untuk prospek ke depan, kami juga melihat peluang dari bisnis pengiriman dimana Indonesia sebagai negara kepulauan yang cukup luas sehingga pengiriman dari satu pulau ke pulau lainnya akan membutuhkan packaging yang bahan bakunya bisa kami sediakan,” ungkap Sutanto dalam keterangan yang sama. 

Pada laporan keuangan juga terlihat peningkatan aset perseroan dari Rp938,79 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp989,61 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Di mana total ekuitas emiten tersebut juga naik dari Rp544,55 miliar menjadi Rp606,54 milliar. 

Sedangkan untuk liabilitas, perseroan mencatatkan penurunan menjadi Rp383,07 miliar pada kuartal I/2021, sedangkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya membukukan Rp394,24 miliar. 

Kuswara pun optimis dengan pertumbuhan perseroan pada tahun ini dan memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan ke depannya. 

“Untuk tahun 2021, kami memproyeksikan dapat meraih pertumbuhan yang signifikan seiring dengan mulai pulihnya kondisi ekonomi dan kebiasaan baru yang berlaku di masyarakat,” tutup Kuswara.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper