Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan analis memasang target lebih optimistis untuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) periode Mei 2021.
Analis Philips Sekuritas Anugerah Zamzami menuturkan tren volatilitas sudah agak menurun dari pertengahan Mei 2021.
"Saat ini historical volatility 30 hari di level terendah dalam setahun terakhir. Meski ya, fluktuasi jangka pendek ya memang biasa terjadilah di pasar saham," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/6/2021).
Lebih lanjut, jika menilik indeks volatilitas atau VIX sebagai gambaran volatilitas S&P 500 juga mulai merendah. Selain itu, ekspektasi Juni 2021 juga stabil, volatilitasnya tidak setinggi sebelum-sebelumnya terutama di pasar modal.
Salah satu catatan penting Juni yakni adanya pertemuan Dewan Gubernur The Fed atau FOMC Meeting yang juga akan memberikan kesimpulan mengenai proyeksi ekonomi Amerika Serikat (AS).
"Akan jadi gema juga buat pasar melihat stance The Fed, utamanya masalah tapering dan inflasi yang dikatakan sebelumnya hanya transitory atau sementara," jelasnya.
Baca Juga
Di sisi lain, akan ada rilis data-data makro domestik seperti PMI, inflasi, consumer confidence berbagai negara termasuk Indonesia yang akan mengindikasikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021.
Adapun, dari sisi tren, Juni cukup baik, lebih sering hijau daripada merah. "Return 20 tahun terakhir rata-rata tumbuh 0,88 persen, kalau 5 tahun terakhir naik 1,74 persen."
Zamzami merekomendasikan sejumlah saham top picks pada Juni ini dengan target price (TP) konsensus selama 12 bulan yakni EXCL dengan 3.100, ANTM dengan TP 3.400, BBRI TP 5.070, SMGR TP 13.800, dan TLKM TP 4.100.