Bisnis.com, JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) meyakini dapat mencapai pertumbuhan kinerja double digit pada tahun 2021 seiring dengan rencana ekspansi yang telah ataupun akan dilakukan.
Direktur Keuangan Tower Bersama infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan, sektor telekomunikasi menjadi salah satu industri yang diuntungkan dengan pandemi virus corona. Hal ini seiring dengan lonjakan kebutuhan terhadap jaringan internet yang memadai untuk kegiatan seperti work from home (WFH).
“Penggunaan data yang naik signifikan turut berimbas ke permintaan operator telekomunikasi untuk menara-menara,” katanya dalam paparan publik perusahaan, Jumat (28/5/2021).
Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan yang positif pada tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, TBIG membukukan pendapatan sebesar Rp5,32 triliun atau naik 13,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp4,69 triliun.
Selanjutnya TBIG juga mencetak kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,1 persen menjadi Rp1 triliun dari Rp819,45 miliar pada 2019.
Helmy mengatakan, tren pertumbuhan ini akan berlanjut pada tahun 2021 seiring dengan rencana pertumbuhan organik dan anorganik yang telah disiapkan perusahaan.
Baca Juga
“Kami yakin pertumbuhan laba dan penerimaan untuk tahun ini bisa double digit,” katanya.
Terbaru, TBIG telah merampungkan akuisisi menara PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) senilai Rp3,9 triliun. Selain itu, TBIG juga telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp2 triliun untuk strategi pertumbuhan organik perusahaan.
Helmy menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk kembali melakukan akuisisi menara pada tahun ini. TBIG akan terus memonitor kondisi pasar pada tahun ini dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
“Kami tetap pertimbangkan akuisisi. Apabila valuasinya menarik dan sesuai dengan kemampuan, akan kami lakukan,” katanya.