Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik ke 5.888, Saham BBRI Diborong Asing HERO Melonjak

Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 1,24 persen atau 72,36 poin menjadi 5.888,19. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.847,77-5.904,84.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan menguat signifikn pada sesi I perdagangan Kamis (27/5/2021) seiring dengan masuknya investor asing.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di posisi 5.850,502 dan langsung menguat 0,66 persen ke posisi 5.854,091 pada pukul 09.01 WIB

Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 1,24 persen atau 72,36 poin menjadi 5.888,19. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.847,77-5.904,84.

Sebanyak 311 saham berhasil menguat, 154 saham terkoreksi, dan 158 saham tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya. Total transaksi mencapai Rp6,39 triliun.

Jajaran top gainers diisi oleh saham HDIT yang naik 34,57 persen, BABP 31,67 persen,HERO 24,77 persen. Di sisi lain, pelemahan saham dipimpin oleh INDX yang turun -6,92 persen, LUCK -6,67 persen, TMAS -6,37 persen, FILM -6,28 persen.

Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih pada awal perdagangan dengan nilai mencapai Rp396,43 miliar. Sasaran aksi beli oleh asing tertuju pada saham  BBRI dengan net buy Rp179,5 miliar, TLKM 73,9 miliar, BBCA Rp66,2 miliar, dan ASII Rp44,3 miliar.

Sebelumnya, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan secara teknikal pergerakan saat ini masih berada di level oversold. Terlihat ada potensi penguatan dari indikator stochastic setelah sepekan terakhir price chart mengalami konsolidasi jangka pendek. 

“Pergerakan juga didukung optimisme dari Bank Indonesia yang menjaga suku bunga tetap rendah dan investor akan mencermati rilis data PDB Amerika Serikat,” tulis Dennies dalam riset harian, dikutip Kamis (27/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper