Bisnis.com, JAKARTA—Pasar kripto dinilai belum terbentuk sempurna sehingga rentan terhadap sentimen. Investor diimbau untuk lebih memahami karakteristiknya sebelum menaruh dana.
COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda menuturkan aset kripto sendiri masih tergolong sebagai sarana investasi baru, sehingga pasarnya pun belum sepenuhnya terbentuk seperti investasi emas yang sudah ada sejak lama.
“Sehingga aset kripto memiliki sentimen terhadap isu-isu yang dikaitkan dengan aset itu sendiri,” katanya kepada Bisnis, Kamis (20/5/2021) malam.
Adapun, terkait penurunan Bitcoin yang terjadi pada saat ini, Teguh mengatakan tren koreksi harga Bitcoin dipicu karena cuitan Elon Musk tentang konfirmasi penangguhan pembelian Tesla menggunakan bitcoin.
Menurutnya, sebagian orang merasa terjebak di aset kripto karena mereka memasukkan dananya untuk fokus pada keuntungan jangka pendek semata, sehingga ketika terjadi pergerakan pasar yang cenderung turun, investor pun panik dan memilih untuk cut loss.
“Padahal jika kembali mengingat akan potensi teknologi blockchain, perjalanan aset kripto masih panjang,” tukasnya.
Baca Juga
Teguh menuturkan, bagi investor pemula sebaiknya jangan terburu-buru dalam menentukan token atau koin mana yang ingin diinvestasikan. Investor harus menganalisa terlebih dahulu tentang market serta pelajari fundamental tokennya.
“Sehingga bisa menentukan mana yang cocok dengan gaya investasi masing-masing,” tutup dia.
Meski saat ini aset kripto masih berada dalam downtrend, Teguh mengaku percaya dan optimis akan teknologi blockchain yang akan terus berkembang begitupun dengan aset kripto.
Alhasil, tren harga rendah yang terjadi saat ini dapat dijadikan momentum yang tepat digunakan para investor untuk mengakumulasi kepemilikan aset kripto mereka.