Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bangkit di Hari Kebangkitan Nasional, Pasar Apresiasi Kinerja Neraca Perdagangan

Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) didukung sejumlah faktor seperti positifnya data neraca perdagangan.
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau parkir di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (20/5/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 5.797,60 setelah menguat 0,64 persen atau 37,01 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.751,34-5.814,78.

Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp10,51 triliun, dengan nilai jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp17,78 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 252 saham ditutup menguat, 239 saham terkoreksi, sedangkan 144 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Jajaran top gainers dihiasi oleh WINS yang menguat 26,92 persen, YELO naik 15,24 persen, ESSA naik 14,37 persen, dan AYLS naik sebanyak 10 persen.

Sementara itu, di jajara top losers terdapat saham IPTV yang turun 6,82 persen, IKAN turun 6,72 persen, ZINC turun 6,54 persen, dan HRUM yang turun 6,47 persen.

Sedangkan untuk investor asing, hari ini paling banyak membeli saham BBCA, TLKM, dan TBIG dengan masing-masing sebesar Rp190,4 miliar, Rp80,8 miliar, dan Rp79 miliar.

Sebaliknya asing terpantau paling banyak menjual saham ANTM, BMRI, dan GGRM dengan masing-masing aksi jual atau net sell sebesar Rp116,4 miliar, Rp27,6 miliar, dan Rp14,3 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) didukung oleh adanya optimisme pemulihan ekonomi global.

Selain itu, pasar juga mengapresiasi positifnya kinerja neraca perdagangan Republik Indonesia. Ditambah adanya wacana pengampunan pajak atau tax amnesty jilid II dari pemerintah.

“Market juga mengapresiasi positifnya kinerja neraca perdagangan RI,” kata Nafan saat dihubungi Bisnis, Kamis (20/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper