Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Resmi Rebound, Saham BBCA dan TLKM Jadi Favorit Asing

Pada pukul 15.00 WIB akhir sesi II, IHSG naik 0,64 persen atau 37,01 poin menuju 5.797,59. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.751,34-5.814,78.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan Kamis (20/5/2021) setelah rilis data neraca perdagangan dan aksi beli investor asing

Pada pukul 15.00 WIB akhir sesi II, IHSG naik 0,64 persen atau 37,01 poin menuju 5.797,59. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 5.751,34-5.814,78.

Terpantau 252 saham naik, 239 saham melemah, dan 144 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp9,61 triliun jelang penutupan, dengan aksi beli bersih investor asing Rp42,21 miliar.

Saham BBCA, TLKM, dan TBIG menjadi sasaran beli dengan net buy masing-masing Rp190,4 miliar, Rp80,8 miliar, dan Rp79 miliar. Saham BBCA naik 0,55 persen ke Rp31.900, TLKM naik 4,75 persen ke Rp3.310, dan TBIG naik 3,32 persen ke Rp2.490.

Sebaliknya, investor asing cenderung melakukan aksi jual terhadap saham ANTM dan BMRI, masing-masing mencatatkan net sell Rp116,4 miliar dan Rp27,8 miliar. Saham ANTM koreksi 5,1 persen ke Rp2.420, sedangkan saham BMRI turun 0,44 persen menjadi Rp5.650.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama menyebutkan pelaku pasar akan mencermati rilis data neraca perdagangan April 2021 yang diperkirakan masih akan berada pada area surplus.

"Untuk hari ini, IHSG berpeluang bergeral dalam rentang 5.737-5.839," paparnya dalam publikasi riset.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (19/5/2021) IHSG turun 1,27 persen atau 73,81 poin sehingga parkir di level 5.760,58. Sepanjang perdagangan, IHSG terpantau bergerak dalam kisaran 5.752,26-5.828,21.

Sementaar itu, siang ini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan pada bulan April 2021 kembali mengalami surplus sebesar US$2,19 miliar. Surplus ini lebih tinggi dari surplus Maret 2021 sebesar US$1,57 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2021 dipicu oleh kenaikan ekspor yang mengesankan dari sektor industri dan pertambangan.

"Surplus pada bulan April 2021 sangat mengembirakan karena kenaikan ekspornya lebih tinggi dari kenaikan impornya," tegas Suhariyanto.

Pencapaian ini, lanjutnya, sejalan dengan indikator lain, yakni PMI Indonesia yang meningkat 54,4 atau berada di level ekspansif. Namun, Suhariyanto mengingatkan pemulihan akan berbeda-beda sesuai subsektor dan wilayahnya. Oleh karena itu, dia berharap semua pihak memperhatikan performa di berbagai subsektor. 

Dari data BPS, ekspor sepanjang April 2020 tercatat sebesar US$18,48 miliar, naik 51,94 persen (year on year/yoy) dan naik 0,69 persen (month to month/mtm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper