Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas analis masih merekomendasikan beli untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk., kendati emiten yang terafiliasi Grup Saratoga itu mencetak rugi pada kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode saham MDKA itu mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$4,98 juta pada kuartal I/2021, berbanding terbalik dengan laba sebesar US$14,97 juta pada kuartal I/2020.
MDKA juga mencatatkan pendapatan sebesar US$46,54 juta pada kuartal I/2021. Perolehan itu turun 55,15 persen dari US$103,78 juta pendapatan pada kuartal I/2020.
Kendati demikian, mayoritas analis masih merekomendasikan beli terhadap MDKA.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 15 dari 19 analis yang mengulas MDKA memberikan rekomendasi beli untuk saham itu. Sementara itu, 4 analis merekomendasikan hold dan hanya 1 analis yang merekomendasikan jual untuk saham MDKA.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Rabu (19/5/2021) MDKA parkir di level Rp2.630, tidak berubah daripada posisi perdagangan sebelumnya. Sepanjang tahun berjalan 2021, MDKA naik 8,23 persen.
Baca Juga
Adapun, target harga MDKA dalam 12 bulan ke depan menurut konsesus Bloomberg adalah Rp3.015. Harga itu mencerminkan potensi kenaikan 14,7 persen daripada posisi harga saat ini.
Analis Indo Premier Sekuritas Timothy Handerson memperkirakan kinerja MDKA pada 2021 dapat lebih baik dibandingkan dengan realisasi 2020. Dia memproyeksi pendapatan MDKA sebesar US$344 juta dan laba bersih sebesar US$71 juta pada 2021.
“Potensi naik terlihat dari ASP, terutama pada tembaga, yang tahun ini akan lebih tinggi daripada perkiraan kami sebelumnya. Harga spot tembaga sudah melebihi US$9.000 per ton sedangkan asumsi dasar kami untuk tahun ini sebesar US$7.500 per ton,” tulis Timothy dikutip dari risetnya, Rabu (19/5/2021).
Dia merekomendasikan beli untuk saham MDKA dengan target harga Rp3.300.
Sementara itu, analis Henan Putihrai Meilky Darmawan memperkirakan kinerja MDKA akan bertumbuh pada 2021 seiring dengan produksi emas dan tembaga dapat kembali pulih pada paruh kedua 2021 sembari didukung pertumbuhan ASP.
“Oleh karena itu, kami mempertahankan rekomendasi beli untuk MDKA tetapi dengan target harga yang lebih rendah menjadi Rp2.800 dari sebelumnya Rp3.000 per saham,” tulis Meilky dalam risetnya, Rabu (19/5/2021).