Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi membuka perdagangan hari pertama setelah libur lebaran, Senin (17/5/2021) menguat, melanjutkan tren kenaikan dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (11/5/2021) rupiah parkir di level Rp14.197,5 per dolar AS, stabil dari perdagangan sebelumnya. Dalam 1 bulan terakhir, rupiah menguat 2,36 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa rupiah berpotensi membuka perdagangan pertama setelah libur lebaran di zona hijau.
“Mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuasi, tetapi ditutup menguat di rentang Rp14.180 - Rp14.225 per dolar AS,” ujar Ibrahim dikutip dari risetnya, Senin (17/5/2021).
Ibrahim menjelaskan bahwa sentimen penggerak rupiah adalah penjualan ritel Indonesia yang terus menunjukkan sinyal pemulihan, meski masih terjadi kontraksi pada Maret 2021.
Bank Indonesia melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh indeks penjualan riil (IPR) pada Maret 2021 sebesar 187,9, naik 6,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih terkontraksi 14,6 persen. Namun, BI memperkirakan IPR di level 209,3, naik 11,4 persen secara bulanan pada April 2021.
Prospek pertumbuhan fundamental ekonomi dalam negeri itulah yang akan menopang penguatan rupiah dalam jangka pendek.
Di sisi lain, pada perdagangan Senin (17/5/2021) hingga pukul 07.32 WIB indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,05 persen ke posisi 90,369.