Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia mulai bergerak stabil setelah anjlok akibat kekhawatiran pasar terhadap inflasi yang dapat memicu bank sentral memperketat kebijakan moneternya.
Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (14/5/2021), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat terpantau turun 4 sen pada US$63,78 per barel. Sementara itu, minyak jenis Brent kontrak Juni 2021 terpantau turun 0,1 persen pada posisi US$66,97 per barel setelah anjlok 3,3 persen pada Kamis kemarin.
Harga minyak jenis WTI diperdagangkan di dekat level US$64 per barel setelah anjlok 3,4 persen pada Kamis kemarin, atau penurunan terbesar sejak 5 April lalu.
Sepanjang pekan ini, harga minyak dunia telah turun 1,7 persen meskipun International Energy Agency (IEA) menyatakan konsumsi minyak dunia saat ini telah menghabiskan sebagian besar surplus pasokan yang sempat menumpuk pada masa awal pandemi virus corona.
Adapun, reli harga minyak dunia mulai tersendat sejak awal Maret lalu setelah mengawali tahun 2021 dengan hasil positif. Harga bahan-bahan baku lainnya juga mengalami koreksi pada hari kamis seiring dengan kenaikan inflasi yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.
Sementara itu, pemulihan permintaan minyak juga masih dibayangi oleh sejumlah tanda tanya. Di AS, Presiden Joe Biden mengumumkan warga yang telah divaksin penuh kini diperbolehkan tidak menggunakan masker pada beberapa kondisi.
Baca Juga
Di sisi lain, Jepang mengindikasikan adanya perpanjangan pembatasan pergerakan menyusul lonjakan penyebaran virus corona yang belakangan terjadi.
Sementara itu, pemulihan permintaan di India mulai terlihat menyusul tiga tender pembelian minyak yang dilakukan oleh Indian Oil Corp. Tender tersebut mencakup pembelian minyak mentah selama dua bulan kedepan.