Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Investasikan Dana THR? Simak Tipsnya

Besaran alokasi THR untuk diinvestasikan bisa disamakan seperti saat menerima gaji biasa, diusahakan sekitar 20 persen dari dana tersebut.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat atau investor perlu memperhatikan sejumlah hal sebelum menginvestasikan dana dari Tunjangan Hari Raya (THR). Sejumlah hal, mulai dari pembayaran utang hingga penambahan dana darurat perlu dilakukan terlebih dahulu.

Menurut Direktur Panin Asset Management Rudiyanto, dana THR perlu dialokasikan dengan proporsi yang tepat, baik untuk belanja maupun investasi. Ia menyarankan masyarakat menyamakan alokasi tersebut seperti saat menerima gaji bulanan.

“Sebagai contoh, waktu terima gaji 20 persen diinvestasikan, maka kalau terima THR juga sama,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Rabu (5/5/2021).

Rudiyanto memaparkan, sebelum berinvestasi, masyarakat atau investor juga perlu menyisihkan sebagian THR yang didapat untuk melunasi utangnya. Hal ini terutama apabila masyarakat telah memiliki utang berupa Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau kartu kredit.

Selain itu, dana dari THR juga dapat dialokasikan sebagian untuk menambah porsi dana darurat. Hal ini agar mereka dapat menarik uang tersebut jika ada keperluan mendesak yang harus segera dipenuhi atau dibeli.

“Besarannya bisa disamakan seperti saat menerima gaji, bila tidak diusahakan minimal 20 persen dari dana tersebut,” lanjut Rudiyanto.

Selanjutnya, masyarakat yang ingin berinvestasi dapat menaruh dananya pada reksa dana sesuai profil risiko dan tujuan investasi. Ia mengatakan, masyarakat yang memiliki profil risiko tinggi dan ingin berinvestasi untuk jangka panjang dapat memilih aset berbasis saham.

“Saat ini IHSG sedang mengalami penurunan sehingga bisa mendapat harga rata-rata yang relatif rendah,” katanya.

Sementara itu, untuk investor dengan profil risiko moderat dan hendak menaruh dananya dalam jangka pendek ke menengah dapat menjadikan aset-aset berbasis obligasi sebagai pilihan. Menurutnya, risiko pada aset ini tergolong rendah serta memiliki return berupa kupon yang cenderung stabil.

“Sampai dengan 1 - 2 tahun ke depan, risiko kenaikan suku bunga minim, sehingga aset obligasi juga tidak akan mengalami volatilitas signifikan,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper