Bisnis.com, JAKARTA – Potensi penguatan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) Indonesia membuat prospek investasi pada instrumen reksa dana pendapatan tetap semakin cerah.
Menurut Direktur Panin Asset Management Rudiyanto, prospek investasi pada reksa dana pendapatan tetap masih sangat positif. Hal ini seiring dengan mulai melandainya pergerakan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury.
Rudiyanto menjelaskan, sampai akhir tahun, yield US Treasury diprediksi akan stabil di kisaran 1,5-1,6 persen. Hal tersebut juga akan memicu penguatan pada imbal hasil obligasi Indonesia pada rentang 6–6,3 persen.
Dia menambahkan, investor asing telah mencatatkan net buy pada pasar obligasi negara dalam beberapa minggu terakhir. Hal tersebut akan berimbas pada penguatan berkelanjutan pada imbal hasil obligasi Indonesia
“Yield Indonesia masih sangat menarik dibandingkan negara lain dan dengan rating utang yang stabil. Sehingga, potensi return yang didapat investor cukup baik,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (4/5/2021)
Sementara itu, Rudiyanto memandang, pelemahan tipis pada pasar reksa dana pendapatan tetap hanya bersifat sementara. Hal ini didukung oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan sehingga semakin mengurangi sentimen negatif terhadap harga obligasi.
Baca Juga
Adapun, dalam meracik reksa dana pendapatan tetapnya, Panin Asset Management menganut strategi kombinasi antara obligasi korporasi dan pemerintah. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi volatilitas pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Kami juga memanfaatkan momentum penurunan untuk membeli obligasi pemerintah pada harga yang lebih rendah, agar returnnya dapat maksimal,” pungkasnya.