Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menegaskan peringkat BBB- kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID dengan outlook stabil.
Pada saat sama Fitch turut menegaskan kembali peringkat surat utang global perusahaan pelat merah tersebut di level BBB-
Fitch menilai standalone credit profile (SCP) Inalum berada pada level b- dan memproyeksikan rasio EBITDA terhadap cakupan bunga, setelah menambahkan dividen bersih dan pendapatan bunga ke EBITDA, tetap di bawah 1,5 kali.
“Meskipun metriknya lemah, SCP Inalum didukung oleh likuiditas yang memadai karena hubungan perbankan yang kuat, terutama dengan bank-bank milik negara,” tulis Fitch, pada Selasa (04/05/2021).
Fitch memprediksi EBITDA konsolidasi Inalum akan melonjak hampir 40 persen pada 2021. Sementara EBITDA mandiri perseroan meningkat sekitar 45 persen, didorong oleh volume dan harga yang lebih tinggi untuk sebagian besar produk perseroan.
EBITDA konsolidasi Inalum tercatat turun 9 persen pada 2020 karena permintaan yang lemah dan harga komoditas, tetapi penurunan tersebut dapat diatasi dengan keberhasilan Inalum dalam memangkas biaya operasional.
Baca Juga
Namun, EBITDA perseroan kemungkinan akan turun pada 2022 dan sebagian besar tetap melandai pada 2023. Hal ini dipengaruhi biaya mulai pulih dan realisasi harga turun pada tahun 2022, berdasarkan asumsi harga Fitch.
Adapun, Fitch mengharapkan Inalum akan menerima dividen hampir US$200 juta dari PT Freeport Indonesia pada 2021. “Kami memperkirakan dividen akan naik menjadi US$1 miliar pada 2024, didorong oleh output yang lebih tinggi dan minat ekonomi Inalum yang lebih besar pada aset tersebut mulai tahun 2023.