Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk., mengaku memburuknya penyebaran Covid-19 di India sehingga menyebabkan negara Taj Mahal itu melakukan pembatasan mobilitas tidak mempengaruhi proyeksi kinerja perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan bahwa memburuknya penyebaran Covid-19 di India yang diprediksi menekan ekonomi negara itu belum mempengaruhi kinerja perseroan.
“Proyeksi belum terpengaruh, karena offtaker kami tidak ada yang melakukan koreksi terhadap permintaan batu bara kami,” ujar Suryo saat paparan publik, Jumat (30/4/2021).
Adapun, pada kuartal I/2021 emiten berkode saham PTBA itu telah menjual 5,9 juta ton batu bara, turun 13 persen dibandingkan dengan 6,8 juta ton pada kuartal I/2020.
Suryo menjelaskan bahwa terdapat peningkatan permintaan di pasar domestik, terutama kebutuhan smelter alumina di Bintan.
Sementara itu, untuk pasar ekspor perseroan mengaku permintaan sudah mengalami full booked. Perseroan berencana untuk mencoba penetrasi pasar baru lebih banyak di Filipina seiring dengan kebutuhan material yang cocok dengan perseroan dan jarak yang cukup dekat.
Baca Juga