Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel PT Matahari Putra Prima Tbk. mengumumkan rencana penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima Danny Kojongian menjelaskan aksi korporasi itu dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.
“Struktur permodalan yang lebih kuat dibutuhkan oleh perseroan dalam rangka untuk semakin mengembangkan bisnis ritel, baik offline maupun online, secara strategis ke depan,” tulis Danny dalam keterbukaan informasi, Senin (26/4/2021).
Adapun, emiten dengan kode saham MPPA ini meyakini bisnis ritel modern akan semakin bertumbuh di masa depan seiring dengan daya beli masyarakat yang membaik setelah pandemi.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT Multipolar Tbk. Agus Arismunandar mengatakan perseroan akan menambah kepemilikan saham lewat rights issue MPPA tersebut.
Sebelumnya, Multipolar menjual 11,9 persen saham MPPA yang dimiliki. Namun, hasil transaksi jual itu disebut akan kembali diinvestasikan ke MPPA.
Baca Juga
“Pelepasan saham MPPA dilatarbelakangi oleh niat perseroan sebagai pemegang saham terbesar di MPPA untuk memperkuat struktur keuangan MPPA, dan transaksi ini bertujuan untuk mendapatkan dana investor untuk kemudian akan diinvestasikan kembali ke MPPA,” kata Agus.
Lebih lanjut, Danny mengatakan proses rights issue saat ini baru masuk tahap persiapan. Dengan demikian, dia belum dapat menyampaikan dana yang akan dihimpun maupun keberadaan investor siaga dalam aksi korporasi itu.
Pada akhir perdagangan Senin (26/4/2021), saham MPPA masih disuspensi oleh bursa dan tertahan pada level Rp860 per saham. Sedangkan, saham Multipolar (MLPL) terpantau melemah 3,23 persen menjadi Rp180 per saham. Kapitalisasi pasar MLPL tercatat Rp2,64 triliun.