Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menghijau, Walau Ditekan Aksi Jual Asing di Saham TAPG

Pada pukul 09.17 WIB, IHSG bergerak menguat 0,35 persen atau 20,75 poin ke level 6.013,99 dengan 203 saham menguat, 149 saham melemah, dan 170 stagnan.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (22/4/2021), meskipun didera aksi jual investor asing.

Pada sesi pra perdagangan, saham-saham LQ45 mengangkat IHSG menguat 0,19 persen naik 11,55 poin ke level 6004,79. Dengan 27 saham menguat, 4 saham melemah, tak berubah 14 saham.

Pada pukul 09.17 WIB, IHSG bergerak menguat 0,35 persen atau 20,75 poin ke level 6.013,99 dengan 203 saham menguat, 149 saham melemah, dan 170 stagnan.

Investor asing pun tercatat melakukan aksi jual bersih hingga Rp220,44 miliar. Saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) terpantau menjadi salah satu yang paling banyak dijual investor asing yaitu senilai Rp208 miliar. Harga TAPG terpantau naik 0,7 persen ke level 720.

Selanjutnya, saham-saham yang menguat signifikan ada TRIS yang naik 7,14 persen ke level 150 seiring dengan rencana perseroan melakukan aksi buyback.

Menyusul ada saham WIIM yang naik 3,96 persen, SIMP naik 2,73 persen, BACA naik 2,61 persen dan WMUU yang naik 1,77 persen.

Di sisi lain, saham-saham yang memerah dipimpin LFLO turun 9,38 persen ke level 116. Disusul saham FPNI turun 6,61 persen, ZYRX turun 4,9 persen.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama mengungkapkan rilis laporan keuangan kuartal I/2021 masih menjadi fokus utama pasar dibandingkan kecenderungan katalis lain.  

Investor pun kembali melakukan pembelian pada saham-saham yang memiliki korelasi erat dengan pemulihan ekonomi ungkapnya. Sehingga pelaku pasar terlihat merespon negatif revisi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia yang kini diproyeksikan pada level 4,1 persen - 5,1 persen.  

Dimas menuliskan terus berlanjutnya tren pelemahan IHSG mengantarkan indeks acuan kembali ke bawah level psikologis 6.000.

"Menjelang akhir pekan, IHSG masih berpotensi tertekan dengan rentang pergerakan di 5.900-6.044," tulis Dimas dalam riset harian yang dikutip pada Kamis (22/4/2021).  

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berhasil rebound pada penutupan perdagangan Rabu (21/4/2021), sekaligus mengakhiri trend pelemahan yang terjadi 2 hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper