Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Kinerja, Astra Agro (AALI) Genjot Penerimaan Buah dari Pihak Ketiga

Selain optimasi produksi buah dari kebun inti, kemitraan juga akan terus ditingkatkan melalui penerimaan buah luar dengan menjalankan protokol kesehatan.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa memaparkan digitalisasi pada operasional perkebunan kelapa sawit milik perseroan di Bogor, Selasa Malam (18/2/2020)./Pandu Gumilar).
Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa memaparkan digitalisasi pada operasional perkebunan kelapa sawit milik perseroan di Bogor, Selasa Malam (18/2/2020)./Pandu Gumilar).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk., akan menggenjot penerimaan buah dari pihak ketiga sebagai salah satu upaya untuk memacu kinerja perseroan pada tahun ini.

Investor Relation Manager Astra Agro Fenny A. Sofyan mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bisnis bagi perseroan pada tahun ini meskipun secara harga jual rata-rata minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tengah mengalami tren kenaikan.

Di tengah tantangan tersebut, digitalisasi yang telah dilakukan perseroan berhasil menjalankan operasional kebun dengan tetap baik dan mempertahankan produktivitas perusahaan.

“Namun, selain optimasi produksi buah dari kebun inti, kemitraan juga akan terus ditingkatkan melalui penerimaan buah luar dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat yang akan terus menjadi strategi kami meningkatkan revenue,” ujar Fenny kepada Bisnis, Rabu (21/4/2021).

Strategi tersebut pun tercermin dari kinerja operasional perseroan pada kuartal I/2021. Emiten berkode saham AALI itu mencatatkan volume produksi minyak sawit atau crude palm oil/CPO sebesar 351.000 ton pada kuartal I/2021.

Perolehan tersebut turun 0,8 persen dibandingkan dengan volume produksi CPO periode yang sama tahun lalu sebesar 354.000 ton.

Penurunan itu diiringi dengan volume produksi TBS panen baik inti dan plasma pada kuartal I/2021 yang juga turun 3,3 persen menjadi 1,07 juta ton dari perolehan kuartal I/2020 sebesar 1,1 juta ton.

Jika diperinci, kontribusi panen daerah terbesar masih berasal dari Kalimantan dengan volume produksi TBS panen 502.000 ton pada kuartal I/2021, diikuti Sumatra sebesar 411.000 ton, dan Sulawesi 160.000 ton.

Adapun, di tengah tren koreksi terhadap kinerja operasional itu, AALI berhasil mencatatkan peningkatan TBS dari pihak ketiga sebesar 15,4 persen pada kuartal I/2021 menjadi 739.000 ton dibandingkan dengan 640.000 ton pada kuartal I/2020.

Dalam jangka panjang, Fenny mengatakan bahwa perseroan telah menyiapkan strategi untuk mendukung kinerja dengan meluncurkan tiga bibit unggul yang dapat menghasilkan produksi TBS 30 ton per hektare setiap tahunnya dengan produksi minyak 8,5 hingga 9 ton per hektare setiap tahun.

Perseroan juga melakukan replanting di area perkebunan perseroan dengan rata-rata 5.000 hingga 6.000 hektare per tahun

Di sisi lain, pada kuartal I/2021 AALI mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,03 triliun, naik 4,98 persen daripada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,79 triliun.

Kendati demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan  kepada pemilik perusahaan menyusut 56,2 persen menjadi Rp162,4 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar Rp371,1 miliar.

Penyusutan laba tersebut salah satunya diakibatkan berkurangnya keuntungan selisih kurs menjadi Rp12,22 miliar per Maret 2021, dibandingkan Rp104,36 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper