Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil RUPSLB Agro Yasa (AYLS), Manajemen Dirombak Total

Bidang usaha AYLS adalah menjual produk-produk Geosynthetics yang digunakan dalam menunjang proyek-proyek pemerintah, proyek-proyek swasta, pertambangan dan perminyakan, serta industri terkait lainnya.
Ilustrasi - Proses pengaspalan untuk service road dilaksanakan dengan hati-hati dan presisi karena harus memiliki permukaan yang halus dan terjaga dari kerusakan. /Kementerian BUMN
Ilustrasi - Proses pengaspalan untuk service road dilaksanakan dengan hati-hati dan presisi karena harus memiliki permukaan yang halus dan terjaga dari kerusakan. /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) yang diselenggarakan 16 April 2021 memutuskan merombak total direksi dan komisaris. 

Keputusan ini seiring langkah seluruh direksi dan komisaris mengajukan surat pengunduran diri. 

RUPSLB AYLS kemudian mengangkat Roy Octavian sebagai komisaris utama dan George Samuel sebagai komisaris. 

Pemegang saham kemudian mengangkat Indra Jaya David Pardosi sebagai Direktur Utama dan Ricky Sastra Hidayat sebagai direktur. 

"Direksi dan dewan komisaris yang baru di atas menjabat sebagai direksi dan komisaris Perseroan terhitung sejak penutupan rapat ini hingga masa jabatan selama 5 tahun berdasarkan ketentuan anggaran dasar Perseroan," tulis Akam, Direktur Utama AYLS demisioner dalam risalah yang diterbitkan dalam laman KSEI hari ini, Selasa (20/4/2021). 

AYLS memiliki bidang usaha penjualan Geosynthetics. Produk ini adalah bahan penstabil dalam teknik konstruksi sipil.  Emiten ini baru listing di Bursa Efek Indonesia pada 12 Februari 2020. 

Sementara itu, dengan mundurnya seluruh direksi dan komisaris lama, RUPSLB menetapkan tanggung jawab penuh secara hukum atas Laporan Keuangan Tahunan (audit) 2020 tetap melekat. Termasuk di dalamnya Laporan Keuangan lainnya serta pembukuan sebelum tanggal penutupan RUPSLB.

Termasuk di dalamnya tindakan manajemen lama sehubungan dengan AYLS selama menjabat. 

Atas publikasi laporan hasil rapat ini, harga saham AYLS tercatat mengalami auto rejection bawah (ARB). Harga perseroan turun ke level Rp101 atau melemah 6,48 persen. 

Sementara itu AYLS disorot karena baru sebulan listing harga sahamnya telah anjlok ke level  Rp50. Posisi ini bertahan hingga 1 tahun lebih atau tepatnya 14 April 2021 lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper