Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara diprediksi akan kembali ramai seiring dengan kondisi pasar domestik dan luar negeri yang optimal selama beberapa pekan belakangan.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, mengatakan, lelang sukuk pada Selasa (20/4/2021) besok kemungkinan akan mengalami perbaikan. Hal tersebut menyusul sejumlah sentimen positif yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu sentimen utama dari luar adalah komitmen bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang akan tetap melakukan pembelian obligasi dalam jumlah besar. Ramdhan memaparkan, pernyataan The Fed terkait kelanjutan pembelian obligasi akan membuat kenaikan yield US Treasury cenderung tertahan.
“Pergerakan yield US Treasury yang mulai melambat akan membuat minat investor asing untuk ke emerging market seperti Indonesia meningkat,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (19/4/2021).
Ia melanjutkan, naiknya minat investor asing untuk kembali pada pasar obligasi Indonesia juga mulai terlihat selama beberapa pekan belakangan. Hal tersebut tercermin dari peningkatan angka penawaran pada lelang SUN 13 April lalu dimana pemerintah berhasil menghimpun penawaran masuk sebesar Rp Rp42,97 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada pekan lalu mengalami peningkatan dibandingkan lelang sebelumnya, yakni Selasa (31/3/2021) lalu yang hanya Rp33,95 triliun, meskipun masih terbilang rendah dibandingkan lelang-lelang lainnya.
Baca Juga
Ramdhan menuturkan, tren tersebut akan berlanjut pada lelang sukuk Selasa besok. Hal ini juga didukung dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung kondusif, seperti nilai tukar rupiah yang berangsung menguat.
“Seharusnya hasil lelang besok akan membaik, kemungkinan akan berada di kisaran Rp20 triliun,” pungkasnya.