Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengunjung Mal Bakal Naik, Saham Emiten Ritel Siap Kecipratan Berkah

Saham peritel menarik untuk dicermati seiring dengan ekspektasi momentum lebaran yang lebih meriah dibandingkan dengan 2020.
Gerai Ramayana Prime di Cibubur. - Bisnis - Novita Sari Simamora
Gerai Ramayana Prime di Cibubur. - Bisnis - Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten ritel semakin menarik untuk dicermati investor seiring dengan emiten sektor itu siap terciprat berkah dari ekspektasi meningkatnya pengunjung mal menjelang Idulfitri 2021.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (16/4/2021) mayoritas saham peritel kompak menguat dan melenggang dengan mantap di zona hijau. 

Kenaikan dipimpin oleh saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) yang naik 9,87 persen ke posisi Rp835, saham.

Penguatan disusul oleh saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) naik 9,4 persen ke Rp640, dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menguat 4,97 persen ke Rp1.585.

Tidak kalah, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) menguat 3,41 persen ke posisi Rp1.515, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) naik 2,58 persen ke Rp795, dan saham PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) yang memiliki jaringan peritel Hero juga naik 1,6 persen ke Rp950.

Saham peritel minimarket Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) naik 0,62 persen ke posisi Rp3.240 per saham.

Namun, momentum penguatan tidak terjadi pada saham peritel elektronik seperti PT Global Teleshop Tbk. (GLOB)  yang terkoreksi 3,65 persen ke Rp264, dan saham pemilik minimarket Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 0,52 persen ke Rp965,

Saham PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA) selaku pemilik gerai kebutuhan sehari-hari dan farmasi Watsons juga turun 0,81 persen ke posisi Rp244.

Analis Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan bahwa saham peritel menarik untuk dicermati seiring dengan ekspektasi momentum lebaran yang lebih meriah dibandingkan dengan 2020.

“Para peritel pada 2020 cukup tertekan karena kurang bisa capture momentum lebaran, di mana secara historis lonjakan laba terjadi pada kuartal musim lebaran ada. Dengan demikian, harusnya tahun ini mereka dapat capture dan potensi labanya membaik tahun ini,” ujar Zamzami kepada Bisnis, Jumat (16/4/2021).

Hal itu pun seiring dengan pembukaan aktivitas ekonomi secara perlahan yang bersamaan dengan program vaksinasi sehingga membuat mobilitas masyarakat semakin membaik daripada tahun lalu.

Dia juga menjelaskan bahwa kepercayaan diri masyarakat untuk berbelanja membaik dan diekspektasikan berlanjut hingga kuartal II/2020.

Adanya tunjangan hari raya, gaji ke-13, hingga gencarnya promosi yang akan dilakukan peritel baik secara offline maupun online diyakini dapat memancing permintaan.

Di antara emiten peritel, Zamzami merekomendasikan investor untuk mencermati MAPI dengan target Rp880, ERAA dengan target Rp640, RALS dengan target Rp900, dan ACES dengan target Rp1.600.

Di sisi lain, saham emiten peritel juga menarik seiring dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksi tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan naik 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu pada periode Idulfitri 2021.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja mengatakan tingkat kunjungan dan tingkat penjualan saat Ramadan dan Idulfitri tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu.

Larangan mudik dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi pusat perbelanjaan di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta untuk mendapatkan peningkatan kunjungan. 

"Kalau ada larangan mudik pasti masyarakat pergi ke pusat perbelanjaan," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini,” ujar Alphonsus kepada Bisnis, belum lama ini.

Secara terpisah, Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menjelaskan, pemulihan trafik kunjungan ke mal dinilai akan membawa efek positif langsung ke peritel. Sementara bagi emiten properti yang mengelola mal belum akan langsung merasakan manfaat kenaikan trafik karena saat ini masih banyak yang memberikan diskon sewa.

“Untuk emiten properti mereka masih memberi diskon ya walaupun sudah ada pemulihan. Keduanya [peritel dan pengelola mal] akan diuntungkan oleh perbaikan trafik ini,” ujar Christine, belum lama ini.

Namun, perlu diingat bahwa peritel saat ini juga bersaing dengan e-commerce. Kompetitivitas ini memang sudah terjadi sejak sebelum pandemi, tetapi kini menjadi semakin ketat karena masyarakat mulai terbiasa untuk berbelanja secara daring.

Mirae Asset Sekuritas pun masih merekomendasikan saham MAPI karena bisnis makanan dan minumannya cukup bergeliat menutupi kelesuan toko pakaiannya.

Selain itu, Christine juga menyebut saham RALS patut dicermati apabila mampu membukukan pendapatan senilai Rp2 triliun pada momen lebaran nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper