Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Mal Diproyeksi Naik Jelang Idulfitri 2021, Saham Peritel Kompak Menguat

Penguatan itu terjadi seiring dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksi tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan naik 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu pada periode Idulfitri 2021.
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk./pakuwonjati.com
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk./pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten peritel kompak bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (16/4/2021) seiring dengan proyeksi tingkat kunjungan mal jelang Idulfitri 2021.

Hingga pukul 13.46 WIB, mayoritas saham peritel berhasil bergerak menguat. Kenaikan dipimpin oleh saham PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA) selaku pemilik gerai kebutuhan sehari-hari dan farmasi Watsons yang naik 9,76 persen ke posisi Rp270.

Penguatan disusul oleh saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) yang naik 7,89 persen ke posisi Rp820, saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) naik 7,69 persen ke Rp630, dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menguat 3,64 persen ke Rp1.565.

Tidak kalah, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) menguat 3,41 persen ke posisi Rp1.515, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) naik 2,58 persen ke Rp795, dan saham PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) yang memiliki jaringan peritel Hero juga naik 1,6 persen ke Rp950.

Namun, momentum penguatan tidak terjadi pada saham peritel elektronik seperti PT Global Teleshop Tbk. (GLOB)  yang terkoreksi 3,65 persen ke Rp264, dan saham pemilik minimarket Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 0,52 persen ke Rp965.

Sementara itu, saham peritel minimarket Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) berada di posisi yang sama daripada perdagangan sebelumnya di Rp3.220.

Adapun, penguatan itu terjadi seiring dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksi tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan naik 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu pada periode Idulfitri 2021.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja mengatakan tingkat kunjungan dan tingkat penjualan saat Ramadan dan Idulfitri tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu.

Larangan mudik dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi pusat perbelanjaan di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta untuk mendapatkan peningkatan kunjungan. 

Jika larangan mudik benar - benar dapat ditegakkan, maka tentunya masyarakat akan berdiam di kota dan berkunjung ke pusat perbelanjaan untuk mengisi liburan.

"Kalau ada larangan mudik pasti masyarakat pergi ke pusat perbelanjaan," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper