Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan produsen pupuk, PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. (NPGF) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Rabu (14/4/2021). Berikut profil perseroan.
Nusa Palapa Gemilang resmi melantai di bursa dengan kode saham NPGF. Perseroan merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi, pemasaran dan perdagangan pupuk buatan majemuk hara makro primer.
Perseroan tercatat di papan utama dan masuk ke dalam sektor basic materials dan sub sektor (B1) basic materials. Industrinya termasuk kategori chemicals (B11) dengan sub industri agricultural chemicals (B112).
Nusa Palapa Gemilang menjadi perusahaan tercatat ke-15 pada 2021 dan menjadi perusahaan tercatat ke-728 di bursa efek indonesia sampai dengan saat ini.
Perseroan melepas sebanyak 648.047.200 saham baru dan meraih pendanaan sebesar Rp64,8 miliar. Penerbitan saham biasa atas nama yang seluruhnya merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp50 setiap saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO yang dikeluarkan dari simpanan perseroan.
Adapun, harga penawaran sebesar Rp100 per saham yang artinya perseroan mendapatkan dana segar sebesar Rp64.804.720.000. Kapitalisasi pasar awal perseroan sebesar Rp324,02 miliar dengan jumlah saham dicatatkan sebanyak 3.240.235.840 saham.
Dalam rangka IPO tersebut, Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Dari dana yang diperoleh, perseroan akan memanfaatkannya sebanyak 82 persen untuk akuisisi lahan; sebanyak 17 persen untuk pelunasan pembelian mesin produksi; dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja yaitu pembelian bahan baku produksi.
Sementara itu, jajaran Dewan Komisaris diisi oleh Ujang Suparman sebagai Komisaris Utama, Irjen Pol. (Purn). Rismawan sebagai Komisaris, dan Gamal Nasir sebagai Komisaris Independen.
Sementara jajaran Dewan Direksi dipimpin oleh Uus Sudianto sebagai Direktur Utama, Budi Hariadi sebagai Direktur, Edy Kurniawan sebagai Direktur, Imam Subakti sebagai Direktur.
Berdasarkan kinerja keuangan kuartal III/2020, NPGF memiliki total aset mencapai Rp327,8 miliar dengan total liabilitas sebesar Rp181,51 miliar. Adapun total ekuitasnya mencapai Rp146,28 miliar.
Modal saham atau capital stock sebesar Rp129,6 miliar dengan penjualan pada 2019 sebesar Rp235,24 miliar dengan laba tahun berjalan sebesar Rp6,69 miliar.
Perseroan merupakan produsen pupuk di Indonesia yang berpengalaman di industri selama 20 tahun. Perseroan menghasilkan pupuk, khususnya pupuk majemuk NPK, dengan formulasi spesifik berdasarkan kebutuhan pelanggan (tailor made product).
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan didukung oleh laboratorium yang terakreditasi dan teknologi yang handal sehingga menghasilkan produk sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Perseroan memulai usaha sejak 2001 sebagai pabrik pupuk organik, kemudian pada 2005 Perseroan memproduksi pupuk hayati/ Pupuk mikrobiologis hingga di tahun 2010.
Perseroan memiliki mesin Granulasi dengan kapasitas 30.000 MT per tahun yang kemudian kapasitasnya meningkat di tahun 2012 terdapat penambahan Line 1 - Steam Granulation dengan kapasitas 50.000 metrik ton per tahun.
Pada 2019, perseroan melakukan penambahan kapasitas sebesar 100.000 MT per tahun dengan terpasangnya Line 2 - Steam Granulation yang baru efektif pada 2020 sehingga total kapasitas produksi Perseroan per 30 September 2020 sebesar 150.000 MT per tahun.
Perseroan telah memiliki laboratorium research and development sejak 2016 untuk mendukung kegiatan produksinya.
Dalam beberapa tahun terakhir, perseroan terus berfokus pada produksi dan peningkatan produksi pupuk NPK karena permintaan pupuk NPK masih tergolong tinggi dibanding dengan suplainya.
Selain pupuk NPK, perseroan juga berencana untuk mengembangkan jenis pupuk yang dikhususkan kebutuhan kebun-kebun untuk tanah-tanah marginal (yaitu tanah berpasir, tanah gambut, tanah pasang surut) seperti pupuk mikro, pupuk NPK organik dan pupuk NPK Compact.