Bisnis.com, JAKARTA — Grup emiten media PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) atau VIVA Group makin serius dalam mentransformasi bisnisnya. Bagian dari Bakrie Group ini sedang menyiapkan sejumlah proyek baru yang akan meluncur sebelum akhir 2021.
Ketua Tim Transformasi Digital VIVA Group sekaligus Direktur Utama anak usaha VIVA, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) Arief Yahya mengatakan industri media dan hiburan merupakan yang paling terdampak oleh disrupsi digital.
Di lain pihak, dia menilai kontribusi bisnis digital terhadap sebuah perusahaan media yang saat ini masih kecil porsinya, diprediksi akan terus membesar dalam beberapa tahun mendatang.
“Mungkin hanya sekitar 10 persen valuasi sebuah media company berasal dari digital media, tapi kami proyeksikan sampai 2024, 15—20 persen valuasi kami berasal dari digital bisnis. Jadi, tak ada pilihan lain kalau kita mau berbisnis dalam media harus melakukan transformasi digital,” tutur dia dalam sesi diskusi daring, Selasa (6/3/2021)
VIVA Group sendiri menaungi 2 stasiun televisi free to air (FTA TV) yaitu ANTV dan tvOne, serta sejumlah platform daring seperti VIVA.co.id, tvonenews.com, IntipSeleb, JagoDangdut, dan ANTVklik.com, dan tvOne Connect.
Lebih lanjut Arief menuturkan, dalam strategi transformasi VIVA Group ada 3 aspek besar yang menjadi fokus perseroan yakni konten, distribusi, dan teknologi.
Untuk konten, VIVA Group akan meluncurkan sebuah perusahaan rumah produksi yang akan menelurkan beragam konten-konten premium baik untuk internal VIVA Group maupun untuk dijual ke pihak eksternal.
Selain itu, perseroan juga berambisi untuk masuk dalam bisnis content vehicle di digital platform, yang mana VIVA akan menggandeng para content creator dan komunitas content creator untuk memproduksi konten untuk media, baik digital platform maupun FTA TV.
“Sehingga nanti VIVA Group akan dikenal sebagai wahana pengembangan para professional—amateur content creator,” imbuh Arief.
Kemudian, untuk distribusi digital, VIVA akan membuka pintu kerja sama dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk utilisasi infrastruktur digital dalam rangka migrasi dari terrestrial TV menjadi digital TV.
Selanjutnya, untuk teknologi, perseroan juga menyatakan siap bekerja sama dengan sejumlah penyedia platform digital yang digunakan para pemain media digital global sebagai platform digital VIVA Group.
“Kami tidak akan reinvented the way, kami akan melakukan partnership dengan perusahaan-perusahaan yang menyediakan platform untuk media. Diharapkan dengan menyediakan platform transforimasi digital ini kami akan mudah merambah ke anak-anak muda,” tuturnya.
Adapun, Arief mengatakan proses bisnis digital vehicle diharapkan dapat mulai berjalan pada kuartal III/2021 dan untuk produksi konten bersama contect creator mulai kuartal IV/2021, sedangkan proses switch off tv terrestrial mulai tahun depan.