Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah menguat dan terus bergerak dalam rentang sempit hingga siang hari perdagangan Senin (5/4/2021)
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (5/4/2021), rupiah di pasar spot terpantau menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.520 per dolar AS pada pukul 10.57 WIB.
Rupiah menguat setelah dibuka pada level yang sama, Rp14.520, hari ini. Sepanjang perdagangan, mata uang Garuda ini bergerak dalam kisaran Rp14.511-Rp14.525 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,032 poin atau 0,03 persen ke level 92,99 pada pukul 11.28 WIB.
Pada perdagangan Kamis (1/4), rupiah ditutup Rp14.525 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS koreksi 0,05 persen ke level 93,185.
Rupiah menguat sejalan dengan mata uang lainnya di Asia yang juga terapresiasi. Dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, yen Jepang naik 0,02 persen, dan dolar Singapura menguat 0,02 persen.
Senior Vice President Economist Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan depresiasi nilai tukar rupiah dipengaruhi stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) senilai US$1,9 triliun yang akan mengakselerasi pemulihan ekonomi negara tersebut sehingga sebagian besar mata uang asing tertekan.
“Kalau kita lihat dari bulan Maret sebagian mata uang asing itu cenderung tertekan atau melemah. Secara year to date [tahun berjalan] pun, kita melihat dolarnya masih tetap menguat kalau kita lihat dari akhir tahun lalu,” kata Josua saat dihubungi pada Minggu (4/4/2021).