Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. berencana menebar dividen kepada para pemegang saham senilai total Rp195,29 miliar atau Rp25,48 per saham.
Berdasarkan informasi di Kustosian Sentral Efek Indonesia (KSEI), tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 8 April 2021. Tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 9 April 2021.
Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 12 April 2021, dan ex dividen pada 13 April 2021. Tanggal pembayaran dividen pada 27 April 2021.
"Setiap 1 saham akan mendapatkan dividen Rp25,48," papar KSEI, Senin (5/4/2021).
Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan.
Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen merupakan hari pertama dimana pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia Aulia Mulki Oemar mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2020 senilai Rp650,98 miliar.
Adapun, sebesar 30 persen atau Rp195,29 miliar dari laba tersebut akan dibagikan sebagai dividen tunai. Artinya, para pemegang saham mendapatkan Rp25,48 per lembar saham.
“Sisa laba bersih sebesar 70 persen atau Rp455,69 miliar digunakan untuk mendanai kegiatan operasional perseroan,” kata Aulia dalam paparan publik secara daring, Selasa (30/3/2021).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 hasil audit, laba entitas Semen Indonesia Group (SIG) tersebut tercatat senilai Rp650,9 miliar atau meningkat 30,42 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp499,05 miliar.
Laba tersebut mampu dibukukan walau pendapatan perseroan turun 8,59 persen menjadi Rp10,11 triliun pada 2020.
Pasalnya, biaya pokok penjualan emiten dengan kode saham SMCB ini dapat ditekan 12,82 persen menjadi Rp7,12 triliun. EBITDA perseroan juga membaik pada 2020 menjadi 2,50 persen dibandingkan 2019 sebesar 1,78 persen.
Dari sisi penjualan, SMCB membukukan penurunan volume penjualan semen dan terak sebesar 3,09 persen menjadi 11,97 juta ton pada 2020. Penjualan beton terpantau turun 40 persen menjadi 874.000 meter kubik, dan volume penjualan agregat anjlok 73,18 persen menjadi 614.000 ton.