Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Tren di Asia, Nilai Tukar Rupiah Dibuka Terkoreksi

Nilai tukar rupiah terpantau melemah 17 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.435 per dolar AS pad apukul 09.10 WIB.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali dibuka melemah pada perdagangan Senin (29/3/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau melemah 17 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.435 per dolar AS pad apukul 09.10 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang lainnya terpantau menguat 0,03 poin atau 0,03 persen ke level 92,796 pada pukul 09.09 WIB.

Tren pelemahan juga terjadi pada mayoritas mata uang di Asia, dengan baht Thailand mengalami penurunan terbesar sejauh ini sebanyak 0,32 persen. Menyusul dibelakangnya adalah won Korea Selatan yang melemah 0,24 persen.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (26/3/2021), nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,06 persen atau naik 9 poin ke level Rp14.417,5 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan imbal hasil treasury naik karena ada permintaan yang lesu selama lelang catatan Treasury tujuh tahun pada Kamis.

Beberapa investor menyatakan keprihatinan bahwa akan ada aksi jual pasar obligasi lagi dalam tiga bulan ke depan sehubungan dengan penurunan pasar keuangan baru-baru ini.

"Di sisi data, klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah satu tahun di 684.000, turun dari 781.000 klaim yang diajukan selama sepekan sebelumnya dan 730.000 klaim dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com," jelasnya, Jumat (26/3/2021).

Data lebih lanjut, termasuk pengeluaran pribadi pada bulan Februari, akan dirilis di kemudian hari dan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi AS.

Presiden Joe Biden juga berjanji untuk menggandakan rencana peluncuran vaksinasi AS setelah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 100 juta suntikan, 42 hari lebih cepat dari jadwal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper