Bisnis.com, JAKARTA -- Calon emiten perhotelan PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (29/3/2021).
Berdasarkan publikasi resmi perseroan, calon emiten yang akan menggunakan kode saham SNLK ini menawarkan 150 juta saham baru atau sebesar 33,33 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp150,- per saham sehingga jumlah dana IPO yang terkumpul sebesar Rp22,5 miliar.
Direktur Utama Perseroan, Sapto Utomo Hidajat menyatakan bahwa langkah perseroan untuk melakukan IPO di tahun ini merupakan bagian dari langkah perseroan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan, meningkatkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance).
Sapto menambahkan, dana IPO akan digunakan untuk pengembangan hotel yang dilakukan secara bertahap sesuai strategi bisnis Perseroan, yaitu melalui pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel, termasuk dalam program Long Stay Rooms yang akan mengkonversi 100 kamar menjadi kamar long stay.
“Kami melihat adanya peluang permintaan yang terus bertumbuh dari pelayanan yang bersifat jangka panjang (long stay) dimana hotel kami memiliki banyak keunggulan dari fasilitas yang tersedia dibandingkan dengan kompetitor yang menawarkan fasilitas sejenis,” ujarnya seperti dikutip Bisnis, Minggu (28/3/2021)
Masa Penawaran Umum Perseroan sendiri dilakukan 3 (tiga) hari dan akan dimulai sejak tanggal 19 Maret 2021 sampai dengan 23 Maret 2021. Pun, selama masa penawaran IPO SNLK ini telah terjadi oversubscribed sebanyak 3,04x dari total saham IPO SNLK atau oversubscribed sebanyak 205x dari porsi pooling.
Adapun, pihak yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO Perseroan ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.
Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia, R.A. Wisnu Widodo, menyatakan bahwa proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan dengan lancar, dan antusiasme masyarakat terhadap IPO calon emiten perhotelan tersebut cukup tinggi.
“Antusiasme tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal pada umumnya dan secara khusus pada industri Perhotelan dimana Perseroan bergerak saat ini,” kata Wisnu.